Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bansos Tunai Belum Juga Cair, Warga Pangkas Biaya Kebutuhan hingga Cari Pinjaman

Kompas.com - 16/07/2021, 14:00 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantuan sosial tunai (BST) atau bansos tunai tahap lima dan enam untuk periode Mei-Juni 2021 belum juga dicairkan.

Bantuan sebesar Rp 300.000 per kepala keluarga per bulan ini rencananya baru akan dicairkan pada minggu ketiga Juli 2021.

Sejumlah warga pun mengeluhkan keterlambatan pencairan dana bantuan tersebut.

Seperti yang dirasakan Nur Anggraini (27), misalnya. Warga Pondok Rangon, Jakarta Timur, ini mengaku sangat kesulitan mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Baca juga: Hampir Dua Pekan PPKM Darurat, Pemprov DKI Didesak Percepat Penyaluran Bansos Tunai

Setelah lepas dari pekerjaannya akibat pandemi Covid-19 akhir tahun lalu, Nur mengandalkan penghasilan suami dan bantuan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Lumayan ngerasa kesulitan karena sekarang yang kerja cuma suami aja kan. Aku dirumahkan karena pandemi, otomatis pemasukan berkurang tapi pengeluaran enggak berkurang, malah lebih. Jadi bantuan yang telat turunnya udah pasti berasa sulitnya," kata Nur kepada Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Untuk menyiasatinya, Nur harus memangkas biaya kebutuhan kekuarga dalam satu bulan.

"Dengan cara mangkas biaya kebutuhan sih, kayak uang makan tiap minggu dijatah enggak lebih dari Rp 400.000, terserah deh mau makan cuma pake tahu tempe doang kek, pokoknya uang makan segitu," ujar Nur.

"Terus kalau beli kebutuhan pokok bener-bener difilter, cuma yang memang diperluin aja," lanjutnya.

Baca juga: Ini Penyebab Belum Cairnya Bansos Tunai Rp 600.000 untuk Warga Tangsel

Sama halnya yang dirasa Nur, Yuli (35), warga Pademangan Jakarta Utara, bahkan harus mencari pinjaman ke sanak saudara untuk agar dapat membeli kebutuhan pangan.

"Ya bahkan harus cari pinjaman ke saudara-saudara, buat nutupin beli makan anak saya, nanti kalau (bansos tunai) cair baru saya ganti," ucap Yuli.

Yuli selama ini bekerja sebagai buruh cuci dari rumah ke rumah. Penghasilannya kerap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ketiga anaknya yang masih sekolah.

Yuli berharap bantuan itu agar segera dicairkan.

Sementara Marni (58), warga Cipayung, Jakarta Timur, mengaku sempat menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 bersama anak dan cucunya.

"Saya sempat positif sekeluarga, jujur berat banget, kenanya di tanggal tua, bahan-bahan pokok sudah mau habis tapi enggak bisa keluar rumah karena lagi isolasi," tutur Marni.

Meski bantuan sembako dan obat-obatan berdatangan ke rumahnya, namun ia perlu membeli kebutuhan untuk cucunya yang masih berusia satu tahun lima bulan.

"Saya punya cucu masih bayi yang juga punya kebutuhan kayak popok sama susu. Kalau BST cair kan kita punya uang buat minta tolong ke orang buat beliin, gitu. Kita minta tolong jasanya, soalnya enggak enak kalau ada yang udah kasih bantuan terus kita minta tolong beliin ini itu enggak ngasih duitnya," kata Marni.

Marni berharap pemerintah tetap memberikan bantuan tunai kepada masyarakat dengan tepat waktu untuk menghadapi situasi sulit ini.

"Bantuan tunai juga jangan distop dulu sampai keadaan membaik, kayak sekarang PPKM kita disuruh di rumah enggak boleh ke mana-mana tapi bantuannya di-pending," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com