Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Rilis Lagu "Oh, Arofah" Saat Pandemi, Wakil Wali Kota Depok Mengaku Punya Alasan Khusus

Kompas.com - 17/07/2021, 14:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono berencana merilis ulang lagu ciptaannya, "Oh, Arofah" pada pekan ini.

Namun, rencana itu urung diwujudkan karena ia menerima kritik netizen dan dianggap tak bekerja mengurus Kota Depok dengan menyalurkan hobinya berkesenian.

Padahal, Imam mengaku punya pesan khusus di balik lagu "Oh, Arofah" tersebut dan rilis ulangnya yang dijadwalkan pada masa pandemi sekarang.

"Pertama, banyak warga yang sudah pergi haji kangen sama suasana hajian," kata Imam yang terakhir berangkatlah ke Tanah Suci pada 2017 lalu, kepada Kompas.com, Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Dikritik Netizen, Wakil Wali Kota Depok Batal Rilis Lagu Berjudul Oh, Arofah

"Kedua, sudah dua tahun Indonesia gagal mengirim jemaah haji karena Covid-19," lanjutnya.

Imam bercerita, sebetulnya lagu "Oh, Arofah" ia ciptakan pada 2017 silam dan pernah dinyanyikan oleh penyanyi lain setahun berselang.

Tembang itu juga sudah diunggah ke YouTube sejak lama, namun dengan produksi yang sekadarnya.

Namun, di masa pandemi ini, ia berharap lagu tersebut dapat mengobati rasa kangen terhadap Tanah Suci.

"Dan videonya juga menggambarkan tentang suasana hajian, baik di Mina, di Arafah, di Mekkah," kata politikus PKS tersebut.

Baca juga: Depok Sudah Tambah Ratusan Tempat Tidur Pasien Covid-19, tapi Tetap Tak Cukup...

Imam berpandangan, wajar bila pejabat publik seperti dirinya dihadapi dengan kritik dan pro-kontra seperti ini.

Padahal, menurutnya tak ada yang salah jika pejabat publik berkesenian. Sisi profesional dikerjakan berbarengan dengan sisi "humanis". Ia juga mengaku sudah menciptakan beberapa lagu sejak 2015.

"Teman-teman netizen salah mengartikan, sisi kreativitas diartikan negatif, padahal seharusnya tidak begitu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com