Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan 810 Paket Bantuan untuk Warga dan Mahasiswa di Jabodetabek

Kompas.com - 19/07/2021, 21:45 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menyalurkan 810 paket bantuan kepada warga dan mahasiswa di Jabodetabek.

Paket bantuan tersebut merupakan hasil donasi dari pembaca Kompas yang diberikan kepada berbagai kelompok masyarakat yang terdampak pandemi.

“Di tengah kondisi warga masyarakat yang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19, terutama selama penerapan PPKM Darurat yang membatasi gerak warga dalam menjalani aktivitas sehari-hari, Dana Kemanusiaan Kompas berupaya meringankan kesulitan mereka," kata Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas A Tomy Trinugroho dalam keterangan, Senin (19/7/2021).

"Kami pun menyalurkan donasi dari pembaca Kompas dalam bentuk bantuan sembako bagi warga yang membutuhkan,” sambungnya.

Baca juga: Cegah Kerumunan, Warga Bisa Minta Bantuan Aparat untuk Bagikan Daging Kurban ke Rumah Penerima

Adapun paket donasi ini berisi bahan pokok seperti beras, minyak, gula, tepung, sarden dalam kemasan disertai masker kain dan masker medis.

Dari 810 paket bantuan, sebanyak 750 paket donasi diberikan untuk warga di 15 RW di wilayah Jakarta Selatan, Tanggerang, Depok, dan Bogor. Masing-masing RW mendapatkan sebanyak 50 paket

Sedangkan 60 paket donasi diberikan untuk kelompok mahasiswa yang terdampak pandemi yaitu Aliansi Mahasiswa Madura (Ampera) Jabodetabek 2021-2022, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca juga: 169.000 Warga Depok Didaftarkan Terima Bantuan Beras 5 Kg dari Bulog

Semua bantuan diberikan secara bertahap yakni pada 17 Juli, 18 Juli, dan 19 Juli 2021.

ebelumnya DKK juga telah memberikan penyerahan donasi sebanyak 300 paket donasi untuk warga.

Di antaranya sebanyak 150 paket pada tahap pertama yang telah diserahkan pada 9 Juli 2021, tahap kedua sebanyak 150 paket juga telah diserahkan pada 17 Juli 2021 untuk warga di wilayah tiga RW.

Yaitu RW 02 Kelurahan Gelora, RW 06 Kelurahan Grogol Utara, dan RW 14 Kelurahan Grogol Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com