Mendagri Tito Karnavian mengatakan, dalam SE yang diterbitkannya, Satpol PP diinstruksikan mengedepankan sikap yang humanis dalam menertibkan masyarakat.
"Kami juga akan keluarkan surat edaran malam ini, dalam rangka PPKM mulai arahan Satpol PP agar tegas dan humanis, santun, manusiawi, tidak berlebihan meski tetap tegas, karena di tengah masyarakat yang berbeda perlu ada langkah tegas, tapi humanis," kata Tito dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (17/7/2021).
Ia minta kejadian di Gowa tidak terulang lagi selama melaksanakan tugas.
"Belajar dari kasus Gowa, Sulawesi Selatan, agar jangan terulang kasus yang sama, dan menjaga moril masing-masing," ujarnya.
Baca juga: Mendagri Terbitkan SE Instruksikan Satpol PP Lebih Humanis Amankan PPKM Darurat
Lebih lanjut, Tito mengatakan, SE tersebut juga mengatur bahwa Satpol PP harus melakukan evaluasi penertiban PPKM di wilayah masing-masing dan ikut membantu masyarakat yang kesulitan secara ekonomi.
"Tidak hanya tindak tegas, bantu masyarakat yang kesulitan ekonomi ada bantuan sembako, masker, makanan sehat, hand sanitizer, dan lain-lain," ucap Tito.
Instruksi Jokowi dan SE Mendagri rupanya tak serta merta dilaksanakan oleh anggota Satpol PP.
Pada Minggu (18/7/2021), anggota Satpol PP kembali bertindak arogan. Kali ini terjadi di Pamulang, Tangerang Selatan.
Anggota Satpol PP membentak dan mengancam pemilik lapak angkringan.
Video yang menampakkan aksi tersebut viral di Instagram.
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Instagram @tangsel_update pada Senin kemarin.
Baca juga: Sudah Berlaku, Penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta Wajib Punya Aplikasi PeduliLindungi
Pemilik lapak angkringan, Shofwan (24), mengungkapkan, penertiban itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 20.45 WIB.
Saat itu, ada seorang pembeli yang mendatangi angkringan miliknya dan hendak membeli makanan untuk dibawa pulang.
Pada saat yang bersamaan, sejumlah personel gabungan melakukan patroli dan hendak menutup lapak Shofwan.
Ketika melakukan penutupan, salah seorang petugas Satpol PP yang mengenakan baju berwarna oranye membentak-bentak rekan kerja Shofwan, Hamidatur Rhosyadi (24).