Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 23/07/2021, 08:24 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 2.313 pasien Covid-19 dilaporkan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Jumlah itu merupakan data yang dihimpun koalisi warga LaporCovid-19 sampai 22 Juli 2021.

Data analyst LaporCovid-19 Said Fariz Hibban mengatakan, angka tersebut merupakan hasil pendataan di semua provinsi di Indonesia.

Adapun angka kematian isolasi mandiri paling banyak terjadi di DKI Jakarta.

"Yang baru saya dapatkan hari ini dari rekan Dinkes DKI, yang angka ini rentang awal Juni sampai 21 Juli sebesar 1.161 kasus. Jadi ada 1.214 kasus setelah digabungankan dengan data dengan temuan kita," kata Said dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Kematian Pasien Covid-19 Isoman Meluas, Pertanda Nyata Sistem Kesehatan Kolaps

Adapun rincian data kasus kematian di Jakarta, yakni Jakarta Timur 403 orang, Jakarta Selatan 289 orang, Jakarta Utara 204 orang, Jakarta Pusat 162 orang, dan Jakarta Barat 156 orang.

Co-Inisiator LaporCovid-19 Ahmad Arif mengatakan, kasus kematian warga saat isolasi mandiri di DKI Jakarta tersebut paling tinggi dari provinsi lain.

Ia berharap provinsi lain juga melakukan proses pencatatan dan memaparkan data secara transparan seperti Dinkes DKI.

"Data yang kami dapatkan di Jakarta ini sudah mendekati riilnya, karena data official ini data yang dilaporkan pemakaman berbasis prokes di Jakarta jadi seperti itu. Nah, ini menjadi challenge bagi daerah lain kami harapankan mau terbuka untuk hal ini," kata Arif.

Provinsi lain yang memiliki banyak kasus kematian pasien isoman, yakni Jawa Barat (245 kasus), Jawa Tengah (141 kasus), DI Yogyakarta (134 kasus), Jawa Timur (72 kasus), dan Banten (58 kasus).

"Kemudian ada provinsi lain baru satu kasus, dua kasus kematian, tapi ini perlu di-support lebih lanjut," ujarnya.

Tak terpantau

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta Slamet Budiarto menilai ada sejumlah faktor yang menyebabkan banyaknya pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Pakar: Banyak Pasien Covid-19 Merasa OTG, Saat Rontgen Ternyata Ada Pneumonia

Faktor paling utama adalah tak adanya dokter yang memantau kondisi pasien setiap hari.

"Mereka itu bingung mau nanya ke siapa, enggak ada dokter pendampingnya. Kalau di luar negeri itu ada dari dokter yang tiap hari video call memantau kondisi pasien isolasi mandiri," kata Slamet kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2021).

Dengan dipantau oleh dokter setiap harinya, maka bisa dilakukan deteksi dini sebelum terjadinya pemburukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com