Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Setelah Perintah Jokowi Berantas Pungli, Preman Kembali Beraksi di Jakut

Kompas.com - 23/07/2021, 09:40 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi premanisme terhadap sopir truk kembali terjadi di wilayah Jakarta Utara.

Para pelaku kembali melakukan pemalakan terhadap sopir truk setelah sebelumnya aparat Kepolisian secara maraton menangkap para preman.

Pemberantasan para preman itu dilakukan pascainstruksi Presiden Joko Widodo. Jokowi menerima keluhan dari para sopir truk yang beroperasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

Berikut rangkuman faktanya.

1. Sopir truk kembali dipalak

Pemalakan terhadap sopir truk terekam kamera sopir lain dan videonya tersebar di media sosial.

Dalam video itu, tampak seorang pria baju hitam naik ke truk mengambil sesuatu milik sopir. Saat itu suasana jalan sedang macet.

"Gepkes, ada yang malak Gepkes," ucap seorang pria yang merekam kejadian tersebut.

Baca juga: Lagi, Sopir Truk Jadi Korban Pemalakan di Tanjung Priok

Peristiwa itu dibenarkan oleh Ketua Gepkes Indonesia sekaligus anggota Forum Lintas Komunitas Pengemudi Indonesia (FLKPI), Syarif Hidayat.

"Pemalakan itu benar adanya di wilayah Tanjung Priok. Itu sangat benar sekali," kata Syarif saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/7/2021).

"Apabila di daerah tersebut ada kemacetan yang lumayan parah pasti ada bajilo yang berkeliaran untuk malak sopir-sopir yang melintas di wilayah tersebut," lanjutnya.

Syarif mengaku meminta anggotanya untuk membuat bukti rekaman apabila terjadi pemalakan.

Namun pada peristiwa itu, Syarif tidak mengetahui berapa jumlah uang yang dirampas pemalak tersebut.

Ia memastikan bahwa korban akan membuat laporan atas kejadian tersebut.

2. Polisi tangkap tiga pelaku

Merespons video tersebut, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan langsung mengerahkan anggotanya untuk mengejar pelaku.

Hingga pada Kamis siang, Guruh menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap tiga pelaku pemalakan terhadap sopir truk kontainer.

Baca juga: Polisi Amankan 3 Pemalak Sopir Truk di Jalan Raya Cilincing

"Sudah kami amankan tiga pelaku dan saat ini sedang dalam pengembangan. Nanti kalau ada hasil pengembangan lagi diungkap besok," kata Guruh saat dikonfirmasi, Kamis (22/7/2021).

Adapun penangkapan dilalukan oleh tim gabungan anggota Opsnal Jatanras, Polsek Koja dan Polsek Cilincing di Jalan Lagoa Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Kamis siang.

Hasil pemeriksaan, pemalakan terjadi pada Rabu (21/7/2021) sekitar pukul 15.00 WIB, di Jalan Raya Cilincing (sebelumnya disebut terjadi di Tanjung Priok).

3. Perintah Jokowi berantas premanisme

Sekitar dua bulan lalu, aksi premanisme terhadap sopir truk sebenarnya sudah menjadi perhatian Presiden Jokowi.

Berawal ketika Jokowi mendapatkan laporan dari para sopir kontainer mengenai pungli yang kerap terjadi di kawasan pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (10/6/2021).

Baca juga: 24 Preman Berkedok Penyedia Jasa Pengamanan Gaji Asmoro untuk Ganggu Sopir Truk Kontainer di Tanjung Priok

Saat itu, Kepala Negara tengah mengadakan kunjungan ke kawasan bisnis tersebut.

Di hadapan para pengemudi truk kontainer, Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya.

"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi.

"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," tuturnya.

Sehari usai instruksi Jokowi itu, polisi langsung mengumumkan penangkapan puluhan pelaku pungli di kawasan Tanjung Priok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com