JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat dari Polres Metro Jakarta Barat masih mendalami kasus calo kremasi. Terkini, polisi memeriksa tiga orang saksi baru yang merupakan agen penyedia jasa layanan terkait kematian.
"Kami periksa agen-agen jasa pelayanan kematian. Makelar juga," kata Kanit Krimum Polres Jakarta Barat AKP Avrilendy saat dihubungi, Selasa (27/7/2021).
Sebagian saksi bekerja tanpa dinaungi yayasan apa pun alias bekerja secara individual, tetapi ada juga yang memiliki yayasan kecil.
"Biasanya mereka menghubungkan antara keluarga jenazah ke rumah duka," kata Avrilendy.
Baca juga: Polisi Sebut Tidak Ada Kartel Kremasi, tapi Praktik Percaloan
Sebagian saksi, kata Avrilendy, berasal dari Jakarta. Sebagian lainnya berasal dari Karawang, Jawa Barat.
Sebelumnya, polisi sudah memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus ini.
"Kita periksa dua orang dari pihak pengelola Rumah Duka Abadi, satu orang dari pihak yang membuat berita viral, satu orang pengelola Krematorium Mulia Karawang, yang lain saksi-saksi terkait," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono dalam sebuah video yang diterima, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: Hubungi Call Center Ini jika Temukan Calo Kremasi
Pemeriksaan dilakukan setelah viralnya sebuah pesan berantai di WhatsApp bertajuk 'Diperas Kartel Kremasi'.
Joko menjelaskan, kesimpulan sementara yang diambil dari pemeriksaan adalah tidak ada kartel terorganisir tetapi ada praktik percaloan.
"Kesimpulan sementara, memang ada dugaan praktik percaloan atau makelar tapi sifatnya pribadi-pribadi bukan terorganisir seperti kartel, tidak ada kerja sama di antara mereka," ungkap Joko.
Baca juga: Warga Cengkareng Dianiaya Tetangga hingga Meninggal karena Anjingnya Buang Kotoran Sembarangan
Menurut Joko, motif pelaku adalah mencari keuntungan.
"Modusnya mereka itu cari informasi lalu karena ada orang yang butuh mereka naikkan harga dengan motif mencari keuntungan," kata Joko.
Kata Joko, hingga kini, belum ada korban yang membuat laporan kasus ini.
Namun demikian, polisi masih mengembangkan kasus ini lebih jauh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.