TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunjukkan tren meningkat.
Jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat kini sebanyak 7.323 orang.
Angka kasus aktif Covid-19 atau pasien yang masih menjalani perawatan pada saat ini merupakan jumlah terbanyak selama pandemi Covid-19 di Tangsel.
Ribuan pasien menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing ataupun dirawat di rumah sakit dan pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.
Baca juga: UPDATE 27 Juli: Tambah 436 Kasus Covid-19 di Tangsel, 8 Pasien Meninggal
Adapun sampai Selasa (27/7/2021), total kasus Covid-19 di Tangsel sebanyak 21.537 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.573 orang di antaranya sudah sembuh.
Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia bertambah delapan, sehingga totalnya 641 orang.
Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak, yakni 4.845 kasus. Berikutnya adalah Kecamatan Pamulang yang mencatatkan 4.786 kasus Covid-19.
Tangsel yang sebelumnya berstatus zona oranye Covid-19, kini kembali naik ke zona merah atau wilayah dengan risiko penularan tinggi.
Baca juga: Pemkot Tangsel Didesak Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19
Tingginya jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan membuat rumah sakit rujukan di wilayah Tangsel kian penuh.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pun menyoroti tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang kini masih berada di atas 90 persen.
"Saya memberi catatan khusus mengenai BOR. Bed occupancy rate-nya masih di atas 90 persen. Hal ini perlu diwaspadai," ujar Tito di Balai Kota Tangerang Selatan, Selasa.
Baca juga: Soroti BOR Covid-19 di Tangsel Tak Kunjung Turun, Mendagri: Masyarakat Sulit Dapat Tempat Perawatan
Menurut Tito, tingginya BOR di Tangerang Selatan sudah dapat dipastikan membuat pasien Covid-19 sulit mendapatkan ruang perawatan.
Untuk itu, dia meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan segera menambah tempat tidur khusus pasien Covid-19, baik di rumah sakit swasta maupun milik pemerintah.
"Karena kalau BOR di atas 90 persen, artinya masyarakat kesulitan untuk mendapatkan tempat perawatan," kata Tito
"Karena itu perlu dilakukan penambahan untuk bed Covid-19, baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta yang dikonversi untuk menjadi tempat perawatan Covid-19," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.