Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Lampu PJU di Kota Tangerang Mulai Dinyalakan

Kompas.com - 29/07/2021, 23:39 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang kembali menyalakan lampu penerangan jalan umum (PJU) di beberapa lokasi di kota itu pada 28 Juli 2021 setelah sempat memadamkannya.

Lampu PJU di beberapa titik di kota itu dipadamkan pada malam hari sejak 14 Juli 2021.

Kepala Dishub Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, pihaknya menyalakan PJU di beberapa lokasi karena ada pelonggaran pada aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Meski demikian, sejumlah PJU di ruas jalan lainnya tetap dipadamkan. Pihaknya akan kembali menyalakan lampu-lampu PJU secara bertahap.

Baca juga: PJU di Tangerang Dipadamkan Guna Batasi Mobilitas, Masalah Keselamatan Jadi Sorotan

"Beberapa yang jadi ruas jalan utama sudah secara bertahap kami nyalakan," kata  Wahyudi, Kamis (29/7/2021).

Menurut dia, Dishub kembali menyalakan beberapa PJU berdasarkan evaluasi yang telah mereka lakukan dan masukan yang diterima. Salah satu ruas jalan yang PJU-nya sudah kembali normal adalah Jalan Satria Sudirman di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Pasalnya, jalan tersebut sepi dari kerumunan warga.

"Tapi kalau yang masih terlihat adanya kerumunan masih belum dinyalakan," kata Wahyudi.

Dia menambahkan, Dishub kini telah memiliki aplikasi yang dapat digunakan untuk mematikan dan menghidupkan PJU di sejumlah titik. Menurut dia, aplikasi itu dibuat guna mempercepat proses pemadaman atau pennyalaan PJU.

Sejumlah PJU yang dapat dikendalikan dengan aplikasi itu terletak di Jalan MH Thamrin, Jalan Veteran, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Dadang Suprapto.

"Menghidupkan ataupun mematikannya bisa pakai handphone. Alatnya kami integrasikan dengan sistem yang ada di Pemkot Tangerang," kata dia.

Pemkot Tangerang mematikan sejumlah PJU dengan harapan tak ada lagi mobilitas warga di atas pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com