Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 4 di Tangsel: Kasus Covid-19 Harian Masih Melonjak

Kompas.com - 30/07/2021, 10:01 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di wilayah Tangerang Selatan diperpanjang hingga Senin (2/8/2021).

Pengetatan pembatasan tersebut dimaksudkan untuk menekan angka penularan Covid-19.

Namun, sejak diberlakukan pada 3 Juli 2021, kasus Covid-19 masih belum menurun secara signifikan.

Bahkan, kasus Covid-19 harian di wilayah Tangerang Selatan justru beberapa kali mencatat penambahan angka tertinggi selama pandemi.

Dinas Kesehatan mencatat, terdapat 1.157 kasus baru Covid-19 pada Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Diminta Perbanyak Tempat Karantina Terpusat, Wali Kota Tangsel: Rumah Lawan Covid-19 Masih Cukup

Angka itu melampaui penambahan tertinggi sebelumnya pada Jumat (23/7/2021), yakni 662 kasus baru.

Sejalan dengan itu, jumlah pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan selama beberapa hari terakhir konsisten di atas angka lima orang per hari.

Adapun hingga Kamis (29/7/2021), tercatat ada 8.529 pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan atau sedang berjuang untuk sembuh.

Sementara itu, total pasien positif yang meninggal dunia sebanyak 653 orang.

Berikut rekap data penambahan kasus positif harian dan pasien Covid-19 meninggal dunia di Tangerang Selatan selama PPKM Level 4 pada 3-29 Juli 2021:

3 Juli 2021 : Bertambah 101 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

4 Juli 2021 : Bertambah 124 kasus positif dan 6 pasien meninggal dunia.

5 Juli 2021 : Bertambah 100 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

6 Juli 2021 : Bertambah 159 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

7 Juli 2021 : Bertambah 162 kasus positif dan 4 pasien meninggal dunia.

8 Juli 2021 : Bertambah 121 kasus positif dan 6 pasien meninggal dunia.

9 Juli 2021 : Bertambah 99 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

10 Juli 2021 : Bertambah 71 kasus positif dan 2 pasien meninggal dunia.

11 Juli 2021 : Bertambah kasus 171 positif dan 5 pasien meninggal dunia.

12 Juli 2021 : Bertambah 113 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

13 Juli 2021 : Bertambah 572 kasus positif dan 7 pasien meninggal dunia.

14 Juli 2021 : Bertambah 215 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

15 Juli 2021 : Bertambah 546 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

16 Juli 2021 : Bertambah 599 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

17 Juli 2021 : Bertambah 551 kasus positif dan 12 pasien meninggal dunia.

18 Juli 2021 : Bertambah 581 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

19 Juli 2021 : Bertambah 610 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

20 Juli 2021 : Bertambah 379 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

21 Juli 2021 : Bertambah 391 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

22 Juli 2021 : Bertambah 527 kasus positif dan 13 pasien meninggal dunia.

23 Juli 2021 : Bertambah 622 kasus positif dan 12 pasien meninggal dunia.

24 Juli 2021 : Bertambah 286 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

25 Juli 2021 : Bertambah 142 kasus positif dan 10 pasien meninggal dunia.

26 Juli 2021 : Bertambah 278 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

27 Juli 2021 : Bertambah 436 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

28 Juli 2021 : Bertambah 606 kasus positif dan 7 pasien meninggal dunia.

29 Juli 2021 : Bertambah 1.157 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

Penambahan tempat tidur kian mendesak

Seiring dengan tingginya angka kasus aktif atau pasien Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan masih di ambang batas.

Penambahan ruang perawatan untuk pasien Covid-19 kian mendesak.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap di Tangsel Baru Tercapai 14 Persen dari Target 1 Juta Penduduk

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya menyoroti masih tingginya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan.

Pasalnya, keterisian tempat tidur isolasi maupun intensive care unit (ICU) khusus pasien Covid-19 tak kunjung menurun, meski PPKM level 4 sudah diberlakukan.

"Saya memberi catatan khusus mengenai BOR. Bed occupancy rate-nya masih di atas 90 persen. Hal ini perlu diwaspadai," ujar Tito.

Menurut Tito, tingginya BOR di Tangerang Selatan sudah dapat dipastikan membuat pasien Covid-19 sulit mendapatkan ruang perawatan.

"Karena kalau BOR di atas 90 persen, artinya masyarakat kesulitan untuk mendapatkan tempat perawatan," kata Tito.

Baca juga: BOR Rumah Sakit Covid-19 di Tangsel Lebih dari 90 Persen, Mendagri Minta Tempat Tidur Ditambah

Untuk itu, dia meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan segera menambah tempat tidur khusus pasien Covid-19, baik di rumah sakit swasta maupun milik pemerintah.

Selain itu, kata Tito, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga harus menambah lagi tempat isolasi mandiri terpusat.

Tidak hanya mengandalkan satu pusat karantina yang kini sudah digunakan, yakni Rumah Lawan Covid-19.

Menurut Tito, Pemkot Tangsel seharusnya bisa membangun tempat isolasi mandiri terpusat di tingkat kecamatan, atau bahkan kelurahan.

"Memperbanyak tempat isolasi mandiri terpusat. Isolasi mandiri terpusat di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan. Paling tidak sampai situ. Syukur kalau bisa sampai ke tingkat kampung," ujar Tito.

Dengan begitu, pasien Covid-19 yang belum mengalami gejala berat bisa menjalani perawatan sementara dengan pengawasan tenaga kesehatan di pusat karantina tersebut.

"Jadi bagi masyarakat yang positif belum berat bisa dirawat di sana, tidak langsung masuk ke tempat perawatan Covid-19. Perawatan Covid-19 untuk mereka yang sudah enam hari gejalanya tidak turun-turun," kata Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com