JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa bernama Zaelani (26) babak belur diduga akibat dikeroyok oleh sejumlah petugas satpam di sentra vaksinasi Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Peristiwa ini berawal saat sertifikat vaksin tak kunjung muncul di aplikasi Peduli Lindungi.
Zaelani mengatakan, ia sudah menjalani dua kali vaksinasi di sentra vaksinasi GBK. Vaksinasi kedua dilakukan pada 31 April 2021.
Namun, ia heran karena sertifikat vaksinasi keduanya tak kunjung muncul di aplikasi Peduli Lindungi.
"Sertifikat vaksinasi pertama saya ada di aplikasi, kok yang kedua sampai hari ini enggak ada. Akhirnya saya inisiatif nelepon hotline 119 dan saya diarahkan ke tempat saya vaksin, yaitu di GBK," kata Zaelani saat dihubungi, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Seorang Mahasiswa Dikeroyok Satpam di Sentra Vaksinasi GBK
Berdasarkan arahan petugas call center itu, akhirnya Zaelani mendatangi sentra vaksinasi di Pos V GBK pada Jumat (30/7/2021).
Namun, sesampainya di Pos V GBK, Zaelani dilarang oleh petugas satpam untuk masuk menemui panitia vaksinasi.
Petugas satpam itu beralasan, hanya peserta vaksinasi yang hari itu mendapat jadwal vaksinasi yang diperkenankan untuk masuk.
Ia pun diarahkan oleh petugas satpam itu ke Pos II, yang rupanya lokasi vaksinasi untuk pengemudi ojek online.
Ia kemudian diarahkan kembali ke Pos V. Namun, ia tetap dicegat oleh dua orang petugas satpam yang menjaga akses masuk.
Baca juga: Puluhan Anak Berkebutuhan Khusus di Jakarta Utara Ikut Vaksinasi Covid-19
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.