Sedangkan anak ketiganya yang berusia 11 tahun berstatus negatif Covid-19 terpaksa hidup mandiri selama anggota keluarganya menjalani isolasi.
"Jadi pas bapaknya meninggal kita itu kocar-kacir," kata dia.
Namun Kokom menolak menyerah. Harapan dari empat buah hatinya membuat Kokom bangkit untuk menjalani hidup di tengah pandemi.
Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Paseban ini tidak ingin hal yang dia alami juga dirasakan oleh orang lain di sekitarnya.
Kini Kokom aktif mengajak warga Paseban untuk melakukan vaksinasi agar tak ada lagi duka yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.