Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Sektor Industrial di Kota Tangerang Bakal Wajib Punya Aplikasi PeduliLindungi

Kompas.com - 24/08/2021, 16:29 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana mewajibkan setiap pekerja di sektor industrial untuk memiliki aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk bekerja.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, wacana tersebut merupakan arahan dari Pemerintah Pusat.

Adapun tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan perindustrian.

"Kita kawasan yang penuh industri. Industri-industri itu (operasionalnya) harus ada izin dari Kementerian Perindustrian," tutur Arief melalui sambungan telepon, Senin (23/8/2021).
"Jadi, karyawan pabrik itu harus pakai aplikasi PeduliLindungi, sama kayak mal, harus pakai (keterangan) vaksin," sambungnya.

Baca juga: Cara Scan QR Code Lewat Aplikasi PeduliLindungi Sebelum Masuk Mal

Pemkot kini tengah menyosialisasikan wacana tersebut ke sekitar 200 industri yang ada di Kota Tangerang.

Dengan adanya rencana tersebut, pihaknya juga tengah mempercepat capaian vaksinasi khusus karyawan sektor industrial.

"Ini masih kita sosialisasikan. Ada 200-an industri. Penginnya semua industri melaksanakan itu," sebut Arief.

Di satu sisi, politikus Demokrat itu menyatakan bahwa telah ada beberapa industri swasta di Kota Tangerang yang telah mewajibkan karyawannya untuk memilili aplikasi PeduliLindungi.

Dia menyebut salah satu wacana yang juga hendak diterapkan di lingkungan perindustrian, yakni sebuah meja di lingkungan kerja akan selamanya digunakan oleh dua karyawan yang sama.

Baca juga: Hari Kedua Margo City Kembali Beroperasi, Pengunjung Kesulitan Check In lewat PeduliLindungi

Dengan demikian, dua karyawan tersebut tidak dapat mengganti meja mereka dengan meja yang lain.

"Selamanya duduknya gitu. Enggak boleh mejanya si A dipakai orang lain. Kalau si A lagi kerja, ya depannya si B terus. Jadi, tujuannya ya untuk mempermudah tracing. Misal A kena, ya tracing ke si B," ucap Arief.

Dia menyatakan, pihaknya juga masih menyosialisasikan berkait aturan tersebut ke sektor-sektor perindustrian.

"Karena itu ketat, artinya supaya klaster-klaster Covid-19 di perindustrian tidak terjadi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com