Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Minta Arahan Kemenkes soal Distribusi Vaksin Pfizer

Kompas.com - 25/08/2021, 13:45 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, meminta arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendistribusikan stok vaksin Covid-19 Pfizer ke fasilitas kesehatan di wilayah itu.

Pemkot meminta arahan usai membatalkan penyuntikan vaksin Pfizer yang seharusnya digelar di RSUD Kota Tangerang pada Rabu (25/8/2021) ini.

"Kami lagi coba minta arahan sama Kemenkes, gimana caranya kami bisa distribusi Pfizer ke tempat-tempat lain," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat ditemui di SMPN 7 Kota Tangerang, Rabu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Pfizer untuk Masyarakat Umum di RSUD Kota Tangerang Batal Digelar, Ini Alasannya

Dia mengungkapkan, pihaknya meminta arahan tersebut karena fasilitas kesehatan di Kota Tangerang masih ada yang belum memiliki tempat pendingin khusus untuk menyimpan vaksin Pfizer.

Menurut politikus Demokrat itu, pengelolaan Pfizer membutuhkan cara khusus, terutama dengan suhu tempat menyimpan vaksin asal perusahaan farmasi Amerika Serikat tersebut.

"Kan mereka (fasilitas kesehatan di Kota Tangerang) harus nyiapin cooling box dan sebagainya, karena pengelolaan vaksin Pfizer itu sangat spesifik temperaturnya, dan sebagainya," urai Arief.

Dia mengemukakn, pihaknya tidak ingin menggelar vaksin menggunakan Pfizer hanya di dua lokasi, yaitu di RSUD Kota Tangerang dan Puskesmas Panunggangan Barat. Adapun vaksinasi dengan Pfizer di Puskesmas Panunggangan Barat berlangsung sejak hari Selasa kemarin.

"Kami kan baru uji coba yang di Panunggangan Barat kemarin nih. Pfizer itu penginnya jangan disentralistik," kata Arief.

Jika hanya digelar di dua lokasi tersebut, menurut dia, masyarakat yang ingin disuntik Pfizer bakal mengantre dan menimbulkan kerumunan.

RSUD Kota Tangerang dan Puskesmas Panunggangan Barat tidak memiliki lokasi yang cukup luas buat warga mengantre.

"Itu kan jumlahnya banyak. Ada 80.000 dosis kali dua, 160.000. Kalau semuanya disentralistik di RSUD dan Panunggangan Barat, kasihan nih masyarakatnya nanti ngantre dan sebagainya," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com