Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Komplotan Pencopet di Lift Mal Central Park, Ajak Ngobrol dan Pepet Korban

Kompas.com - 25/08/2021, 17:53 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap modus dari komplotan pencopet yang beraksi di Mal Central Park, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada 7 Mei 2021.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan bahwa komplotan yang terdiri dari empat orang ini merupakan komplotan pencuri spesialis barang berharga yang selalu beraksi di dalam lift mal.

"Mereka mengambil barang berharga korban dan selalu di mal-mal di Jakarta, selalu di lift karena di lift kan sempit ya," kata Joko dalam konferensi pers, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Buron 3,5 Bulan, Pencopet Ponsel di Dalam Lift Mal Central Park Akhirnya Ditangkap

Saat beraksi, para pelaku berbagi peran. Sebagian pelaku mengalihkan perhatian korban ketika pelaku lainnya mengambil barang korban.

"Jadi ada yang mengalihkan perhatian, yaitu ada yang ngajak ngobrol (korban), ada juga yang nanya, 'Ini mau ke lantai berapa?' dan ada yang mepet-mepet korban," jelas Joko.

Saat perhatian korban terpecah, barang berharga milik korban pun diambil oleh pelaku. Menurut Joko, para pelaku telah beraksi sekitar satu tahun.

"Mereka beraksi bisa 3-4 kali dalam sehari," terang Joko.

Pencurian, berdasarkan pengakuan pelaku, paling sering dilakukan pada akhir pekan. Mereka menggunakan hasil curian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Polisi Sebut Korban Copet Ponsel di Mal Central Park Adalah Selebgram

Diketahui, keempat orang pelaku merupakan pengangguran.

Dua orang pelaku, yakni CS (32) dan RJ (30) telah ditangkap polisi, sedangkan dua orang lainnya, FS (57) dan VR (40), masih diburu polisi.

CS dan RJ ditangkap setelah aksinya di Mal Central Park pada 7 Mei 2021.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa pakaian yang digunakan pelaku saat beraksi. Sementara itu, keberadaan ponsel hasil curian masih didalami oleh polisi.

Adapun korban pencurian adalah Vanessa Valencia Eugenia, seorang selebgram.

Imbas pencurian, Vanessa kehilangan Iphone 12 miliknya yang diperkirakan seharga Rp 18 juta.

Baca juga: Polisi Buru 2 Anggota Komplotan Copet Ponsel di Central Park

Aksi pencurian di dalam lift Mal Central Park itu terekam kamera CCTV dan videonya tersebar di media sosial.

"Diduga seorang wanita menjadi korban pencurian. Dalam rekaman CCTV di dalam lift terlihat, begitu pintu terbuka wanita tersebut tampak panik sambil memeriksa tas. Namun, dalam rekaman berikutnya terlihat ada seseorang yang diduga sedang merogoh kantong hingga mengakibatkan sebuah telepon genggam terjatuh," demikian keterangan video yang diunggah akun @kontributorjakarta pada Jumat (20/8/2021)

Dalam video tersebut, terlihat lift sedang diisi sedikitnya tujuh orang. Terlihat lift sempat berhenti lalu beberapa penumpang lift keluar.

Kemudian, seorang perempuan yang berada di dalam lift terlihat merogoh-rogoh ke dalam tasnya seperti sedang mencari sesuatu. Ia kemudian tampak panik sambil merogoh tasnya.

Baca juga: Antre 3 Jam tapi Tak Kunjung Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer, Warga Marahi Petugas Puskesmas Panunggangan Barat

Selanjutnya, perempuan tersebut terlihat berbicara dengan orang lain yang berada di dalam lift. Penumpang lift lainnya kemudian menunjuk ke luar lift.

Tak lama, perempuan tersebut segera meninggalkan lift dengan tergesa.

Usai perempuan itu meninggalkan lift, tampak seorang pria menjatuhkan sebuah ponsel yang kemudian diambil oleh orang lainnya.

Public Relations Mal Central Park Nadya Arriana membenarkan bahwa peristiwa itu terjadi di Central Park.

"Betul itu di Mal Central Park," kata Nadya saat dikonfirmasi, Jumat pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com