JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta masih menjadi satu ganjalan sekolah di Ibu Kota untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, meski dinilai siap secara umum.
Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menilai, tingkat positivity rate di DKI Jakarta masih berkisar di angka 8-10 persen.
“Tiga hari ini positivity rate masih 8-10 persen artinya masih relatif berbahaya walaupun PPKM sudah level 3. Padahal WHO beri rekomendasi 5 persen positivity rate yang aman,” kata Satriwan.
Baca juga: P2G Nilai Jakarta Siap Sekolah Tatap Mula Terbatas pada 30 Agustus 2021
Satriwan mengatakan, P2G merekomendasikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar tak tergesa-gesa menyelenggarakan PTM terbatas.
Di satu sisi, P2G tetap mendukung DKI Jakarta untuk melakukan uji coba PTM ketiga.
Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta sudah menyelenggarakan uji coba sekolah tatap muka sebanyak dua kali.
“Dalam 1-2 minggu ke depan kami minta positivity rate terus dipantau. Misalnya sudah 5 persen, kami setuju PTM terbatas. Kalau belum lima persen, lebih baik uji coba,” kata Satriwan.
Meski masih terganjal dengan faktor tingkat positivity rate, P2G menilai tingkat vaksinasi di DKI Jakarta relatif sukses.
Baca juga: Hambatan Ini Mengadang Rencana PTM Terbatas di Kota Tangerang
Satriwan menyebutkan, jumlah guru dan siswa berusia 12-17 tahun di Jakarta yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 mencapai 95 persen. Sementara itu, dosis vaksinasi kedua masih di bawah 50 persen.
“Mereka (sekolah-sekolah di Jakarta) sudah menyiapkan sarana pendukung. Dari 11 poin yang daftar ceklist sudah dipenuhi,” kata Satriwan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.