Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2021, 18:25 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mengizinkan tempat ibadah untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan di masa perpanjangan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Keputusan itu ditetapkan setelah Kota Bogor mengalami penurunan risiko kasus Covid-19 dari level 4 menjadi level 3.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, untuk tempat ibadah boleh digunakan untuk kegiatan keagamaan dengan syarat maksimal 50 persen atau maksimal 50 orang.

Baca juga: Perpanjangan PPKM, Tempat Ibadah Dibuka Terbatas di Level 2-4

Tempat ibadah diperbolehkan dengan pembatasan dan protokol kesehatan. Saya minta camat, lurah berkomunikasi dengan para tokoh agama, DKM, DMI, untuk memastikan prokes tadi,” kata Bima, Rabu (25/8/2021).

Bima mengungkapkan, selain tempat ibadah, Pemkot Bogor juga telah melakukan relaksasi terhadap sejumlah sektor di masa PPKM level 3 ini, mulai dari pengoperasian mal hingga rencana pembelajaran tatap muka (PTM).

Ia mengaku, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 telah menggelar rapat koordinasi mengenai langkah-langkah terkait dengan penurunan status Kota Bogor dari level 4 menjadi level 3.

Baca juga: Ibadah Tatap Muka di Gereja Keuskupan Agung Jakarta Mulai Dilakukan

"Pelonggaran (relaksasi) ekonomi ini kami harapkan bisa memberi nafas bagi warga yang betul-betul sulit untuk ‘bernafas’, seperti pekerja harian, buruh lepas dan sebagainya. Tetapi tetap kita tidak akan kendorkan pengawasan prokesnya,” sebutnya.

Bima melanjutkan, di masa PPKM level 3 ini, Pemkot Bogor juga akan fokus terhadap percepatan akselerasi vaksinasi Covid-19.

Kota Bogor, kata Bima, merupakan salah satu daerah di Jawa Barat dengan capaian vaksinasi tertinggi sejauh ini, yaitu sebesar 54,91 persen.

“Fokus pada akselerasi vaksinasi, kita optimistis target bisa dipenuhi. Kalau vaksin lancar, September bisa tuntas. Langkah kita mendekatkan sentra-sentra vaksin ke wilayah, dan mengaktivasi seluruh OPD. Jadi nanti setiap kelurahan ada sentra vaksinnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com