JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan seorang perempuan asisten rumah tangga (ART) berinisial Y di Jalan Alwashliyah RT 003 RW 004, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, berujung damai.
Namun, ketua RT setempat, Muhammad Sain, mengancam akan melaporkan pelaku jika insiden penganiayaan terjadi lagi. Adapun pelaku berinisial W yang merupakan tetangga majikan dari Y.
"Kalau sampai terjadi lagi, tidak ada ampun, langsung ke Polsek saja," kata Sain saat ditemui wartawan, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: ART Dianiaya Tetangga Majikan di Pulogadung, Ketua RT: Pelaku Marah karena Masalah Air Kotor
Sain menambahkan, ini bukan kali pertama W dan Y cekcok. Kedua belah pihak sebelumnya juga pernah cekcok.
"Masalah pertama pemotongan hewan kurban, jadi majikan korban mau motong hewan, ternyata enggak dikasih izin sama pelaku. Cekcoklah keduanya, sama si majikan juga," ucap Sain.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pulogadung AKP Heru mengatakan, Y telah minta dimediasi dengan pelaku.
"Jadi kemarin korban minta untuk dimediasi dan sudah kami mediasi dengan anggota kami," kata Heru kepada Kompas.com, Kamis.
Baca juga: Polisi: Kasus Penganiayaan ART di Pulogadung Berakhir Damai
Heru mengatakan, kasus berakhir damai setelah mediasi dilakukan di Mapolsek Pulogadung, Rabu kemarin.
"Sudah damai, dilakukan mediasi dan diselesaikan secara kekeluargaan," tutur Heru.
Dalam foto yang diterima Kompas.com, tampak surat yang ditandatangani kedua belah pihak.
Disebutkan, pihak pertama dan kedua saling memaafkan. Kemudian, pihak pertama dan pihak kedua tidak akan melakukan penuntutan secara pidana maupun perdata.
Baca juga: Kasus Penganiayaan ART di Pulogadung Berakhir Damai, Polisi: Korban Minta Dimediasi
Sebelumnya, Sain mengatakan bahwa ada salah paham terkait hal tersebut.
Masalah dipicu pembuangan air kotor dari rumah majikan ART ke rumah pelaku.
"Masalah air kotor, disiram ke rumahnya. Jadi beliau (pelaku) marah," kata Sain kepada wartawan, Rabu (24/8/2021).
Sain mengatakan, dataran rumah majikan korban lebih tinggi dibandingkan rumah pelaku. Otomatis, limbah dari rumah majikan korban mengalir ke rumah pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.