Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Kasus Penganiayaan ART di Pulogadung Berakhir Damai

Kompas.com - 26/08/2021, 10:31 WIB
Jessi Carina

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan seorang perempuan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di satu rumah warga RT 03/RW 04 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur berakhir damai.

Meski berdasar rekaman CCTV kejadian pada Senin (23/8/2021) sekitar pukul 18.00 WIB, korban yang karib disapa Neneng mengalami penganiayaan dijenggut dan kepalanya dibenturkan ke tembok

Kanit Reskrim Polsek Pulogadung AKP Heru Sugiarto mengatakan korban tidak melaporkan pelaku, pria berinisial WD berusia sekitar 65 tahun karena setuju kasus diselesaikan secara mediasi.

Baca juga: ART Dianiaya Tetangga Majikan di Pulogadung, Ketua RT: Pelaku Marah karena Masalah Air Kotor

"Korban minta dilakukan mediasi. Sudah dilakukan mediasi yang dihadiri pengurus RT/RW setempat dan anggota Polsek," kata Heru saat dikonfirmasi di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (25/8/2021).

Mediasi dilakukan pada Selasa (24/8/2021) setelah pengurus RT 03/RW 04 Kelurahan Jati dan jajaran Polsek Pulogadung menemui WD guna mengonfirmasi kronologis kejadian.

Berdasar keterangan WD kepada pengurus RT/RW, dia mengaku melakukan penganiayaan karena emosi bagian teras rumahnya terkena saat korban membuang air kotor beberapa waktu sebelumnya.

"Kedua pihak sudah dipertemukan dalam mediasi," ujarnya.

Sebelumnya, penganiayaan menimpa Neneng terjadi saat dia hendak pulang ke rumahnya di Kecamatan Cakung lalu berpapasan dengan WD yang tinggal tepat depan rumah dia bekerja sebagai ART.

Baca juga: Polisi Cek TKP dalam Video Penganiayaan ART di Pulogadung, Korban Diminta Lapor

Berdasar rekaman CCTV kejadian WD sempat melempari korban dengan barang, menjenggut dan membenturkan kepala Neneng ke satu tembok rumah warga di Jalan Al-Washliyah.

Dalam rekaman CCTV yang kini viral di media sosial Neneng tampak melawan dengar cara memukulkan tas dibawa ke arah pelaku berulang kali lalu melarikan diri dari lokasi kejadian.

Aksi penganiayaan yang terjadi di Jalan Al-Washliyah ini luput dari warga sekitar karena saat kejadian mereka sedang berada dalam rumah dan tak mendengar teriakan Neneng.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Kasus Penganiayaan ART Perempuan di Pulogadung Berakhir Damai".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com