Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Orangtua Senang Tak Pusing Dampingi Belajar Daring

Kompas.com - 30/08/2021, 09:32 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Jakarta dimulai Senin (30/8/2021).

Sejumlah orangtua murid SDN Cengkareng Barat 15 Pagi, Cengkareng, Jakarta Barat, salah satu sekolah yang melaksanakan PTM, mengaku senang dengan pelaksanaan PTM.

Wulan (33), salah satunya. Ia mengaku senang karena tak lagi harus pusing mendampingi anaknya sekolah daring.

"Seneng sih (sekolah) tatap muka, udah nggak daring lagi, soalnya kalau daring pusing juga ngerjain tugasnya. Pusing karena dari rumah. Udah gitu aku kerja juga. Capenya double," kata Wulan saat ditemui, Senin.

"Anak juga senang bisa ketemu teman-teman," imbuhnya.

Baca juga: 3 Kondisi yang Bisa Mengentikan Sekolah Tatap Muka Terbatas di Jakarta

Anak Wulan baru menginjak kelas 1 SD. Hari ini, Wulan mengantar dan menunggu anaknya bersekolah selama 1,5 jam.

Sebelum mengantar anaknya sekolah, Wulan mengaku telah membelikan sejumlah perlengkapan bagi putrinya.

"Masker double, faceshield, hand sanitizer dari rumah. Sama air minum, kalau makan enggak kan udah di rumah," ucapnya.

Antusiasme serupa juga terlihat dari Eti (35), orangtua murid lainnya.

"Seneng sih antusiasnya (anak) sangat tinggi. Alhamdullilah dia (anak) mau ketemu teman-temannya, mau ketemu Ibu gurunya. Alhamdulillah, semangat 45!" kata Eti.

Eti mengaku lebih senang anaknya melakukan pembelajaran tatap muka.

"Aduh pusing (selama belajar daring). Kadang kalau kita udah siap dampingin, anaknya belum siap, kayak 'Mama nanti dulu deh Mama, mau main dulu'. Jadinya mending begini. Bersyukur legaan sedikit," kata Eti.

Baca juga: Tanya Jawab Seputar Sekolah Tatap Muka Terbatas di Jakarta

Eti dan Wulan mengaku tak begitu khawatir soal interaksi langsung anaknya di tengah pandemi Covid-19.

"Nggak sih (khawatir) kan cuma 1,5 jam juga terus udah dibekelin masker double, faceshield gitu," ungkap Eti.

Kelas 1 dan 4 SDN Cengkareng Barat 15 Pagi dijadwalkan melaksanakan PTM hari ini. Ada delapan rombongan belajar (rombel) yang masing-masing terdiri dari 16 siswa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com