Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pertimbangkan Sepeda "Bike to Work" Boleh Lewat Jalur Ganjil Genap

Kompas.com - 01/09/2021, 15:54 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mempertimbangkan agar pesepeda yang hendak berangkat atau pulang kerja boleh melintasi tiga ruas jalan yang menerapkan ganjil genap, yakni Jalan Sudirman, Thamrin dan Rasuna Said.

Pertimbangan ini diambil setelah Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melakukan audiensi dengan komunitas Bike to Work, Rabu (1/9/2021) siang.

Ketua Bike to Work Fahmi Saimina menyebut, dalam audiensi itu, ada sejumlah poin yang disepakati.

Baca juga: Mulai Besok, Polisi Izinkan Pesepeda Disabilitas Lintasi Jalur Ganjil Genap

Salah satunya, pihak kepolisian mempertimbangkan untuk membolehkan pekerja yang bersepeda melintasi jalur Sudirman, Thamrin dan Rasuna Said. Namun keputusan akhir mengenai hal ini baru akan diumumkan pada 6 September mendatang.

"Untuk pekerja bersepeda, mohon bersabar hingga tanggal 6 September 2021, akan dibuat keputusan baru agar para pesepeda yang khusus ke kantor diberikan izin melintas," kata Fahmi.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo membenarkan pernyataan Fahmi tersebut.

"Tanggal 6 nanti akan kita putuskan," kata Sambodo.

Baca juga: Cerita Pesepeda Disabilitas, 2 Kali Dilarang lewat Jalan Sudirman-Thamrin Saat Pulang Pergi Kantor

Selain itu, audiensi tersebut juga menyepakati pesepeda dengan disabilitas bisa mulai melintas di tiga ruas jalur ganjil genap mulai Kamis besok. Keringanan bagi pesepeda disabilitas ini diambil berkaca dengan adanya kasus seorang pesepeda difabel bernama Ahmad Budi yang dua kali dilarang melintas oleh petugas.

"Untuk penyandang disabilitas mulai besok diperbolehkan," kata Sambodo.

Polisi sebelumnya beralasan melarang sepeda melintas di tiga jalur ganjil genap karena khawatir menimbulkan kerumunan rombongan sehingga memicu penularan Covid-19.

Komunitas Bike to Work menilai, melarang seluruh pesepeda melintas di ruas jalan yang menerapkan ganjil genap adalah kebijakan diskriminatif. Sebab, banyak warga yang juga menggunakan sepedanya sebagai sarana transportasi untuk berangkat dan pulang kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com