Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Minta Keterangan Pihak Transjakarta soal Insiden Baliho dan Tiang Ambruk di Cirendeu

Kompas.com - 01/09/2021, 16:19 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi akan minta keterangan perusahaan bus terkait insiden ambruknya tiang penyangga kabel dan baliho di Jalan Raya Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Petugas Unit Lalu Lintas Polsek Ciputat Timur Bripka Taufik Hari menjelaskan, pihaknya sudah menyelidiki penyebab ambruknya dua baliho dan sejumlah tiang penyangga kabel tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, insiden tersebut diakibatkan adanya kabel tersangkut spion bus transjakarta yang melintas dari Lebak Bulus ke arah Cirendeu.

"Iya kami sudah cek ke lokasi dan memang terekam CCTV. Jadi dia lewat, nyangkut di spion," ujar Taufik kepada wartawan di lokasi, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Baliho dan Tiang di Jalan Cirendeu Ambruk, Saksi: Kabel Tersangkut Bus TransJakarta

Menurut Taufik, kabel-kabel di tiang penyangga di Jalan Raya Cirendeu memang sudah kendur.

Namun, pihak perusahaan pemilik tiang tak kunjung membenahi kabel dan akhirnya tersangkut kendaraan yang melintas.

"Dan memang kebetulan kabelnya ini sudah pada kendur sebelumnya. Seharusnya dari pihak PLN juga sudah diperbaiki harusnya," ungkapnya.

Selanjutnya, kata Taufik, Satlantas Polres Tangerang Selatan akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan pengelola bus dan tiang kabel untuk meminta keterangan mengenai insiden tersebut.

"Selanjutnya ditangani pihak Polres Nanti. Dari Polres akan komunikasi dengan pihak PLN dan Transjakartanya juga nanti," kata Taufik.

Baca juga: Polisi: Baliho dan Tiang di Cirendeu Ambruk karena Kabel Tersangkut Bus TransJakarta

"Ini kan masih di antara dua, bus transJakarta bianglala atau bus transjakarta PPD. Jadi kami harus cek lagi," pungkasnya.

Kompas.com mencoba menghubungi pihak PT Transportasi Jakarta untuk mengonfirmasi kejadian tersebut.

Namun, hingga berita ini disusun, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Angelina Betris belum merespons.

Pantauan Kompas.com, dua baliho yang ambruk masih berada di sisi kiri badan Jalan Raya Cirendeu. Sejumlah tiang yang miring dan patah juga belum dibenahi.

Kabel-kabel tampak masih menjuntai dan menghalangi gerbang masuk toko mebel hingga bengkel kendaraan yang berada di lokasi.

Baca juga: Anies Keluarkan Kepgub, Ini Daftar Kegiatan yang Dilonggarkan Selama PPKM Level 3

Sebelumnya, warga setempat bernama Suharno (58) mengatakan, baliho dan tiang penyangga tersebut ambruk setelah kabel tersangkut spion bus transjakarta yang melintas.

"Kejadian sekitar jam 11.00 WIB. Tadi ada bus transjakarta kesangkut spion, jadi kabelnya ketarik," ujar Suharno di lokasi, Rabu.

Suharno menduga, bus itu terlalu menjorok ke sisi kiri jalan saat berbelok di tikungan Jalan Raya Cirendeu dari arah Lebak Bulus mengarah Cirendeu.

"Dia terlalu ke kiri pas tikungan ini. Jadi ketarik spion kabelnya. Itu makanya tiang patah, balihonya juga roboh," kata Suharno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com