Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesepeda Disabilitas Dicegat Polisi di Jalan Sudirman-Thamrin, B2W: Tidak Etis

Kompas.com - 01/09/2021, 16:11 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Bike to Work (B2W) menyesalkan adanya pesepeda disabilitas yang dilarang melintasi jalur Sudirman-Thamrin saat hendak berangkat dan pulang kerja.

Ketua komunitas B2W Fahmi Saimina menilai, tindakan anggota kepolisian yang mencegat difabel bernama Ahmad Budi itu tidak etis.

"Apa yang dialami Mas Budi ini saya pikir adalah sebuah tindakan yang tidak etislah dari jajaran kepolisian, melarang tanpa melihat kebutuhan difabel," kata Fahmi kepada Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Cerita Pesepeda Disabilitas, 2 Kali Dilarang lewat Jalan Sudirman-Thamrin Saat Pulang Pergi Kantor

Fahmi mengatakan, begitu mengetahui hal yang dialami Budi kemarin, pihaknya langsung mengirimkan surat untuk mengajukan audiensi ke Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Audiensi itu pun sudah terlaksana pada siang tadi.

"Dalam audiensi itu kami memprotes apa yang dialami Mas Budi dan pesepeda komuter lainnya," kata Fahmi.

Direktur Lantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo pun langsung mengeluarkan diskresi yang membolehkan pesepeda difabel untuk melintasi tiga ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap, yakni Jalan Sudirman, Thamrin, dan Rasuna Said.

"Untuk penyandang disabilitas mulai besok diperbolehkan," kata Sambodo kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Mulai Besok, Polisi Izinkan Pesepeda Disabilitas Lintasi Jalur Ganjil Genap

Untuk pesepeda non-disabilitas yang hendak berangkat dan pulang kerja, polisi juga saat ini tengah mempertimbangkan untuk memberi keringanan.

"Tanggal 6 nanti akan kami putuskan," kata Sambodo.

Ahmad Budi sudah dua kali dilarang oleh polisi melewati Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin.

Budi menceritakan, ia pertama kali disetop polisi pada pekan lalu. Seusai Maghrib, Budi yang telah selesai bekerja meninggalkan kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat.

Ia hendak menuju Stasiun Sudirman untuk naik KRL dan pulang ke rumahnya di Bekasi.

"Tapi sesampainya di Bundaran Patung Kuda, saya disetop oleh polisi, tidak boleh lewat Jalan MH Thamrin," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Polisi Pertimbangkan Sepeda Bike to Work Boleh Lewat Jalur Ganjil Genap

Tak mau berdebat panjang, akhirnya Budi pun memilih untuk mengubah rute perjalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com