Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Baliho dan Tiang di Tangsel Ambruk Saat Bus Transjakarta Melintas Terekam CCTV

Kompas.com - 01/09/2021, 21:43 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Insiden dua baliho dan sejumlah tiang penyangga kabel tumbang karena diduga tersangkut spion bus Transjakarta di Jalan Raya Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan terekam kamera pengawas di sekitar lokasi itu.

Yanto, warga setempat sekaligus pengusaha mebel di sekitar lokasi kejadian mengatakan, kepolisian sudah datang dan memeriksa rekaman kamera pengawas atau CCTV di tempatnya.

"Ada dua rekaman, dua CCTV. Terekam pas bus lewat terus kabel ketarik itu. Polisi juga sudah ambil tadi," kata Yanto, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Polisi: Baliho dan Tiang di Cirendeu Ambruk karena Kabel Tersangkut Bus TransJakarta

Dalam video yang diberikan Yanto kepada Kompas.com, terlihat para pegawai toko mebel sedang sibuk bekerja di area luar pada Rabu siang. Lalu, tampak bus berwarna biru bertuliskan Transjakarta melintas di depan toko mebel itu dari arah Lebak Bulus menuju Cirendeu.

Tak lama kemudian, kabel yang terbentang di depan toko mebel tertarik dan jatuh ke tengah jalan hingga menimpa atap mobil sedan. Sejumlah pengendara langsung menghentikan laju kendaraannya.

Para pekerja dan pengendara yang berada di lokasi menyingkirkan kabel ke sisi kiri jalan. Sementara bus tersebut tidak terlihat lagi dalam rekaman itu.

Petugas Unit Lalu Lintas Polsek Ciputat Timur, Bripka Taufik Hari, sebelumnya menjelaskan, polisi sudah menyelidiki penyebab kejadian tersebut dengan meminta keterangan saksi dan menyisir kamera pengawas di sekitar lokasi. Dari situ, petugas mengetahui bahwa baliho dan tiang tersebut ambruk lantaran terdapat kabel yang tersangkut spion Bus TransJakarta.

"Iya kami sudah cek ke lokasi dan memang terekam CCTV. Jadi dia lewat nyangkut di spion," ujar Taufik kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Petugas juga mendapatkan barang bukti berupa potongan spion bus Transjakarta yang patah, diduga karena tersangkut kabel.

Kasus itu akan dilimpahkan Polsek Ciputat Timur ke Polres Tangerang Selatan.

"Untuk sementara yang ditemukan hanya patahan spionnya saja. Selanjutnya ditangani pihak Polres nanti," ucap Taufik.

Baca juga: PT Transjakarta Bantah Busnya Sebabkan Baliho dan Tiang Ambruk di Cirendeu

Namun PT Transportasi Jakarta membantah bahwa salah satu busnya menyebabkan dua baliho dan sejumlah tiang di Jalan Raya Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, ambruk. 

"Dengan tegas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyatakan hal tersebut tidak benar," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu.

Betris mengungkapkan, pihaknya tidak mendapatkan laporan ada bus transjakarta mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan baliho dan tiang ambruk.

"Sejauh ini, manajemen sama sekali tidak menerima laporan terkait adanya bus PPD yang merupakan operator atau mitra Transjakarta mengalami insiden tabrakan di lokasi tersebut," ungkap Betris.

Menurut Betris, rute transjakarta Pondok Cabe-Tanah Abang yang melintasi Jalan Raya Cirendeu sudah dihentikan sejak Maret 2021.

Dia menyebutkan, bus transjakarta hanya melintasi Jalan Raya Cirendeu ketika berangkat dari pul PPD Ciputat menuju Koridor 8 Lebak Bulus untuk beroperasi.

"Rute Pondok Cabe-Tanah Abang (S41) operasionalnya kami hentikan sementara sejak diterapkannya PPKM sejak Maret 2021 lalu dan belum beroperasi lagi hingga kini," kata Betris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com