Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Mural Mirip Jokowi di Jagakarsa, Hanya Bertahan Satu Hari kemudian Dihapus

Kompas.com - 02/09/2021, 08:49 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Jagakarsa, Gortap mengatakan, tak mengetahui siapa yang menghapus mural tersebut.

“Ini sudah kita tanya sama teman-teman baik di kecamatan maupun kelurahan, enggak ada giat penghapusan (mural) di lokasi,” ujar Gortap saat dihubungi, Selasa (31/8/2021) malam.

Anggota Satpol PP Jagakarsa juga telah mengecek ke lokasi mural mirip Jokowi tersebut pada Selasa malam.

Gortap menyebutkan, kondisi di lokasi mural tersebut sepi.

Warga heran

“Kok aneh cuma mural aja kok dihapus. Padahal kan banyak coretan lain,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi, Rabu (1/9/2021).

Ia melihat ada sejumlah orang yang menghapus mural mirip Jokowi tersebut.

Ia tahu ada gambar mirip Jokowi dalam mural tersebut. Pesan tiga periode dalam mural tersebut memang mengarah ke Jokowi.

“Ya masa dihapus. Itu kan menurut saya bentuk protes atau kritik yah buat pemerintah. Sah-sah aja,” ujarnya.

Sementara itu, Ali (33), bukan nama sebenarnya, juga sempat melihat mural tersebut pada Selasa (31/8/2021).

Ia mengaku sempat ingin memotret mural tersebut lantaran unik.

“Kemarin sempat mau foto pas lewat. Tapi saya tunda. Ya muralnya unik aja, saya orang awam lihatnya itu sosok Jokowi. Tapi sekarang sudah dihapus. Kenapa ya?” ujar Ali saat ditemui.

Kata Wagub Soal Mural yang Dihapus

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mempersilakan warga Jakarta membuat mural sebagai bentuk kreativitas seni urban masa kini.

Namun, Ariza meminta agar seniman membuat mural di tempat yang tepat dan berisi pesan yang positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com