Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Irang yang Sulap Rumah di Karawaci Jadi Pabrik Narkoba Sering Berpindah Tempat Tinggal

Kompas.com - 03/09/2021, 18:30 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BF dan FS, dua warga Iran yang menyulap rumah di Karawaci, Tangerang, Banten menjadi pabrik sabu-sabu sering berpindah-pindah tempat dalam melakukan aksinya.

"Dari beberapa pendalaman yang kami lakukan, yang bersangkutan ini tinggalnya berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Pelaku pernah juga sebelumnya tinggal di wilayah Jakarta Barat," kata Kapolres Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo, Jumat (3/9/2021).

"Tersangka ini tinggal secara berpindah-pindah. Mungkin inilah bagian dari kamuflase pihak tersangka," imbuhnya.

Baca juga: Polisi Amankan 2 WNA pada Penggrebekan Pabrik Sabu-sabu di Karawaci

Ady mengemukakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi untuk mengetahui pelintasan yang dilalui kedua tersangka selama ini.

Kedua orang itu sudah mengontrak rumah di Karawaci, yang kemudian dijadikan pabrik sabu-sabu, selama empat bulan. Menurut Ady, suasana sekitar rumah sepi sehingga tak banyak yang tahu aktivitas di dalam rumah.

"Rumah ini menurut pengakuan tersangka dia kontrak dengan harga sekitar 16 juta per bulan," kata Ady.

Produksi sabu-sabu dilakukan di lantai dua rumah.

"Tempat yang digunakan ada di lantai dua. Untuk di lantai bawah, ada seperti residu ataupun limbah dari hasil pembuatan sabu-sabu tersebut," ujar Ady.

Menurut Ady, tetangga yang tinggal di sekitar rumah tersebut sering mencium bau yang kuat yang bersumber dari rumah itu.

"Ada beberapa informasi dari penyidik di lapangan saat mengintogerasi pihak tetangga yang bersangkutan, mereka sudah sering mencium bau-bau yang cukup keras, mungkin itu adalah bau saat proses pembuatan sabu-sabu tersebut," kata Ady.

BF dan FS telah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya diduga merupakan bagian dari jaringan peredaran narkoba internasional.

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti .

"(Diamankan sebagai barang bukti barang yang) diduga sabu hasil produksi, cairan dalam galon air diduga sabu-sabu cair dan peralatan lainnya untuk mengolah," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat Kompol Danang Setiyo, Jumat.

Penggerebekan itu merupakan pengembangan dari kasus narkotika di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Dari pengungkapan kasus di Kalideres, polisi mengamankan dua orang tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com