Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Tubuh Tinggi, Seorang Siswi SMPN 8 Tangsel Dipulangkan di Hari Pertama PTM

Kompas.com - 06/09/2021, 10:49 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Seorang siswi SMP Negeri 8 Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dipulangkan saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (6/9/2021).

Siswi tersebut dipulangkan karena mengeluh sakit dan suhu tubuhnya di atas 36 derajat celcius saat akan mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas.

Siswi itu dijemput orangtuanya saat PTM secara terbatas sedang berlangsung di SMP Negeri 8 Tangerang Selatan.

Ibu dari siswi itu membawa anaknya pulang ke rumah dari sekolah menggunakan sepeda motor. Sementara itu, para siswa tetap melanjutkan PTM di kelas dengan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: Sekolah di Tangsel Mulai Gelar PTM Terbatas Hari Ini

Kepala SMP Negeri 8 Tangsel, Muslih mengatakan, siswi tersebut sudah langsung dijemput setelah pihak sekolah menghubungi orangtuanya

"Iya suhunya agak tinggi," kata Muslih kepada wartawan

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, setiap siswa yang sakit atau suhu tubuhnya melebihi 36 derajat celcius akan ditempatkan di ruang isolasi sekolah. Guru yang ditugaskan sebagai penanggung jawab di ruang isolasi sekolah akan langsung menghubungi keluarga siswa.

"Nanti akan dikontak orangtuanya. Anaknya mau diambil atau gimana itu kewenangan orangtuanya. Contoh hari ini ada satu yang suhunya agak tinggi, dan sudah dibawa pulang orangtuanya," ungkap Benyamin.

Sejumlah sekolah di Tangsel mulai menggelar PTM terbatas, Senin ini.

Di SMP Negeri 8 Tangsel, berdasarkan pantauan Kompas.com, para siswa menggunakan masker dan menjaga jarak fisik satu sama lain ketika datang ke sekolah. Satu per satu siswa mengikuti pengukuran suhu tubuh dengan thermogun yang disediakan di tengah lapangan.

Para guru yang bertugas sebagai Satgas Covid-19 di SMP Negeri 8 Tangerang Selatan berjaga dan memeriksa suhu tubuh para siswa yang hadir.

Setelah dipastikan suhu di bawah 36 derajat, para siswa diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan dan memasuki kelas masing-masing.

Dalam satu ruang kelas, hanya terdapat belasan siswa yang belajar tatap muka, tidak sampai 50 persen dari kapasitas normal ruangan.

Setiap meja hanya boleh ditempati satu siswa untuk memastikan jarak fisik tetap terjaga selama pembelajaran tatap muka berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com