Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Hasil Sayembara Desain, Revitalisasi Tugu Pamulang Ditargetkan Mulai Oktober 2021

Kompas.com - 06/09/2021, 18:01 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten targetkan revitalisasi Tugu Pamulang, di Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan, bisa dimulai pada Oktober 2021.

Plt. Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arlan Marzan, pihaknya akan memulai revitalisasi setelah mendapatkan desain baru dari karya pemenang sayembara.

Proses pengumpulan karya peserta sayembara berlangsung hingga 15 September 2021. Setelah itu, akan dilakukan proses penjurian karya selama satu pekan.

"Nanti sayembara selesai, hasilnya kami buat desain langsung. Mungkin pada akhir Oktober 2021 kami mulai lakukan renovasinya. Menyesuaikan dengan desain tersebut," ujar Arlan saat dihubungi, Senin (6/9/2021).

Baca juga: 1.013 Peserta Ikut Sayembara Desain Tugu Pamulang agar Tak Mirip Toren Air

Menurut Arlan, Pemerintah Provinsi Banten telah menyiapkan anggaran senilai Rp 200 juta untuk merevitalisasi Tugu Pamulang dengan desain baru.

Sementara itu, pemenang sayembara desain akan mendapatkan hadiah uang senilai Rp 20 Juta dari Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Kalau anggaran kan yang sudah dipublikasi di Instagram Gubernur, kami sudah anggarkan Rp 200 juta. Kalau sayembaranya itu uang pribadi Pak Gubernur," pungkasnya.

Adapun sayembara digelar dalam rangka memperbaiki desain tugu yang sempat viral di media sosial karena bentuknya dinilai lebih menyerupai toren air ketimbang tugu.

Sayembara Desain Tugu Pamulang adalah sebuah kompetisi merancang ulang desain Tugu Pamulang yang akan menjadi ikon dan kultur budaya Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten dengan memanfaatkan konstruksi yang ada saat ini,” tulis Wahidin di akun Instagram-nya, Rabu (11/8/2021).

Baca juga: Nasib Tugu Pamulang yang Batal Dibongkar: Dibiarkan Berdiri dan Tunggu Kepastian Revitalisasi

Dalam sayembara tersebut, Pemerintah Provinsi Banten menghadirkan sejumlah dewan juri, yakni arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia, Agung Nugraha, dan budayawan sekaligus seniman, dan Mufti Ali.

Hingga Minggu (5/9/2021), sudah ada 1.013 peserta yang mengikuti sayembara desain Tugu Pamulang tersebut.

Ramai diperbincangkan

Tugu Pamulang menjadi perbincangan pada April lalu. Dalam sejumlah unggahan di media sosial, banyak warga yang menilai bangunan tersebut tidak seperti tugu.

Beberapa di antaranya bahkan mengira Tugu Pamulang adalah menara penampungan air karena bentuknya tidak seperti tugu di kota-kota lain.

Tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang melingkar. Di bagian atasnya dipasang kubah berukuran sedang warna putih.

Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, itu.

Sementara pada rancangan awal yang beredar, tampak Tugu Pamulang akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya. Terdapat ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com