TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sudah berusia sekitar enam tahun. Namun, sekolah yang berdiri sejak 2016 itu hingga kini kekurangan ruang kelas.
Selama bertahun-tahun, para siswa dan guru di sekolah kejuruan tersebut melakukan aktivitas belajar mengajar dengan mengandalkan ruang-ruang seadanya.
SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sendiri berlokasi di Jalan Griya Asri, Serpong Utara. Letaknya berada persis di sudut lapangan SD Negeri Jelupang 02.
Bangunan sekolahnya memiliki tinggi dua lantai yang disekat menjadi delapan ruangan. Lorong-lorongnya tampak sesak, dipenuhi perabotan kelas mulai dari meja, kursi, hingga lemari kaca berisi piagam penghargaan para siswa.
Baca juga: Azas Tigor: Petugas Dishub DKI Peras Sopir Bus yang Angkut Warga Miskin Hendak Vaksinasi
Enam ruang di antaranya difungsikan sebagai ruang kelas. Jumlah ruang kelas tak sepadan dengan jumlah siswa yang kini sudah mencapai 716 orang.
Alhasil, sebagian besar murid harus mengikuti kegiatan belajar tatap muka dengan menumpang di ruang kelas milik SMP swasta yang telah disewa.
"Kalau tatap muka biasa kami pinjam ruang kelas SMP Al-Hasaniyah. Kami sewa," ujar Wakil Kepala SMK Negeri 6 Tangerang Selatan Bidang Kurikulum Yurry Matufira saat ditemui, Selasa (7/9/2021).
Yurry bercerita, sejak berdiri pada 2016 silam, SMK Negeri 6 Tangerang Selatan hanya memiliki satu gedung utama dengan enam ruang kelas di dalamnya.
Belum ada penambahan ruang kelas, meski setiap tahun pihak sekolah selalu mengajukan pembangunan gedung baru ke Pemerintah Provinsi Banten.
"Kami sudah usulkan dari 2016. Lalu 2017 kami usulkan lagi, masuk prioritas. Kemudian 2018 masuk proses dokumen, 2019 juga. Setiap tahun itu kami pasti mengusulkan," ungkap Yurry.
Tiga tahun berlalu, pihak sekolah akhirnya mengajukan permohonan lain berupa sewa ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar pada 2019.
Langkah itu diambil lantaran penambahan ruang kelas kian mendesak. Enam ruang yang tersedia di gedung utama sekolah tidak mampu lagi menampung seluruh siswa.
"Selama tiga tahun kami maksimalkan ruang-ruang yang ada. Baru kami ajukan ke Pemerintah Provinsi Banten buat sewa gedung. Jadi kalau tatap muka kami sewa, dia yang bayar untuk sewa gedungnya," kata Yurry.
Baca juga: Polisi: Kasus Pelanggaran Prokes dan Jam Operasional Holywings Naik ke Tingkat Penyidikan
Hingga kini, kata Yurry, SMK Negeri 6 Tangerang Selatan hanya bisa bergantung pada ruang kelas milik SMP swasta untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka.
Pemerintah Provinsi Banten belum memberikan kejelasan terkait pembangunan gedung atau penambahan ruang yang telah diajukan pihak sekolah setiap tahunnya.
"Harapannya kami hanya bisa berdoa. Mudah-mudahan sudah dianggarin Pemerintah Provinsi ya buat gedung. Kalau belum ya kami sewa lagi," ungkapnya.
SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sendiri berencana untuk menggelar kembali kegiatan belajar tatap muka pada 13 September 2021.
"PTM baru akan dimulai tanggal 13 September 2021. Sekarang sedang persiapan, kan harus dapat izin dari orangtua dulu muridnya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.