Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadam Kebakaran Musnahkan Sarang Tawon Dekat Polsek Setiabudi karena Meresahkan Warga

Kompas.com - 08/09/2021, 09:38 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah sarang tawon berukuran besar di ranting pohon dekat Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, dibasmi petugas pemadam kebakaran, Selasa (7/9/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Keberadaan sarang tawon tersebut meresahkan warga di sekitar.

“Takut juga ya ada sarang tawon tersebut. Mana besar lagi. Takut disengat,” ujar seorang laki-laki paruh baya yang tinggal di sekitar lokasi sarang tawon tersebut, Selasa malam.

Kepala Peleton Grup B Sektor VII Setiabudi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Abdul Sukur mengatakan, pihaknya menerima laporan permintaan penanganan sarang tawon di dekat Polsek Setiabudi. Dia lalu mengerahkan enam personel dan mobil pompa medium pressure untuk menangani sarang tawon yang menggantung di ranting pohon.

Baca juga: Metode Sarang Tawon, Cara Surabaya Cegah Penularan Covid-19 di Perkampungan

“Kami dari pemadam kebakaran langsung mengeksekusi menggunakan media air,” ujar Sukur kepada wartawan seusai kegiatan.

Satu petugas pemadam menggunakan perlengkapan khusus untuk menangani sarang tawon tersebut. Anggota lainnya menyiapkan selang air untuk penyemprotan air ke arah sarang tawon.

Sebelum penyemprotan, pemadam meminta warga sekitar mematikan lampu. Suasana kemudian gelap gulita.

“Karena hambatan yang di lapangan ini ada kabel listrik. Bila kami bakar (sarang tawon), percikan api itu dikhawatirkan menyambar kabel-kabel listrik,” tambah Sukur.

Pemadam menyemprotkan air dengan tekanan tinggi ke arah sarang tawon di ketinggian tujuh meter dari permukaan tanah.

Penyemprotan dilakukan beberapa menit hingga sarang tawon tersebut jatuh.

Tawon-tawon yang ada di sini sudah pada mati karena tekanan air yang kami pakai sangat tinggi, di atas lima bar,” kata Sukur.

“Ukuran sarang tawon cukup besar juga, diameternya mungkin setengah meter,” tambah Sukur.

Ia memastikan, tak ada korban sengatan tawon itu sebelumnya. Menurut Sukur, tawon yang ditemukan tersebut tergolong mematikan.

Penanganan sarang tawon berlangsung sekitar 10 menit. Pemadam kemudian memasukkan sisa-sisa sarang tawon ke dalam karung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com