Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Selatan Siaga Banjir, Warga di Bantaran Kali Diminta Waspada

Kompas.com - 09/09/2021, 10:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di bantaran kali di kawasan Jakarta Selatan diminta untuk waspada banjir lantaran Jakarta memasuki musim hujan.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Selatan menyebutkan, sejumlah kali di Jakarta Selatan diperkirakan akan meluap saat curah hujan tinggi.

"Saat (volume air) itu melebih kapasitas, kali itu pasti akan meluap," kata Mustajab saat dihubungi, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Cegah Banjir, Sudin SDA Jaksel Terus Lakukan Pengerukan Kali dan Waduk

Kali-kali yang diperkirakan akan meluap saat hujan turun dengan intensitas tinggi, yaitu Kali Krukut, Kali Cideng, Kali Pesanggrahan, dan Kali Mampang.

Mustajab mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) tersebut dikenal dengan sebutan dataran banjir.

"Jadi saya imbau kepada masyarakat agar mengetahui. Harus siaga masing-masing ketika hujan. Itu keinginan kita itu harus waspada dari tingkat RT, kecamatan hingga tingkat Wali Kota," kata Mustajab.

Pihaknya juga telah menyiagakan petugas piket selama 24 jam di setiap kecamatan sebagai bentuk antisipasi banjir.

Beberapa hari ke belakang, wilayah Jakarta Selatan mulai diguyur hujan deras.

"Kalau kita tidak nunggu hujan, kita sudah siapkan setiap saat ada piket. Kalau piket ada setiap hari 24 jam. Tersedianya di posko kita sendiri, jadi setiap kecamatan ada posko-posko," kata Mustajab saat dihubungi, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Cegah Banjir, SDA Kelapa Gading Keruk Lumpur hingga Pelihara Mesin Pompa Air

Mustajab menyebutkan, pihaknya juga terus mengeruk waduk dan saluran air untuk menambah kapasitas tampungan air.

"Itu semua, kami sudah melakukan pengerukan yang biasanya kalau ada banjir kiriman dia meluap sehingga biar lebih memadai menampung air," tutur Mustajab.

Pengerukan yang berlangsung hingga saat ini adalah Waduk Mangga Bolong, Waduk Setu Babakan, dan Kali Pesanggrahan.

"Kemudian pengerukan juga ada di Kali Grogol, dan beberapa kali-kali lainnya," ujar dia.

Mustajab menilai, pengerukan waduk dan kali cukup efektif menampung lebih banyak air hujan.

"Itu semua kita sudah melakukan pengerukan yang biasanya kalau ada banjir kiriman dia meluap sehingga biar lebih memadai menampung air," kata Mustajab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com