Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Covid-19 Setelah Gelombang Kedua di Jakarta Berlalu

Kompas.com - 09/09/2021, 12:13 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus aktif Covid-19 di Jakarta berada di angka 113.137 orang pada 16 Juli 2021.

Lonjakan kasus tersebut mengantarkan Jakarta ke puncak pandemi, di mana ketika itu jumlah kasus aktif 10 kali lipat dibandingkan jumlah tempat tidur perawatan pasien Covid-19.

Kisah pilu yang menyertai gelombang besar pandemi Covid-19 di Jakarta juga terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan sebagai tempat peristirahatan terakhir pasien yang wafat karena terpapar Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kala itu berujar bahwa lahan pemakaman yang semula lapang tanpa gundukan tanah kini sudah penuh dengan batu nisan.

Baca juga: Anies Beri Nama Syuhada untuk Blok Makam Pasien Covid-19 Muslim di TPU Rorotan

"Saat masuk ke pemakaman para syuhada ini terasa pangling. Hanya dalam hitungan hari, hamparan tanah lapang itu berubah jadi deretan kuburan yang amat bayak," kata dia, 16 Juni 2021.

Peristiwa tersebut sudah berlalu hampir dua bulan. Kini kasus aktif mulai mereda berkali-kali lipat lebih rendah dibandingkan puncak pandemi.

Tercatat, kasus aktif Covid-19 di Jakarta per tanggal 8 September 2021 hanya di angka 4.513, atau 0,5 persen dari angka kumulatif kasus Covid-19 yang kini berjumlah 853.599 kasus.

Sedangkan pasien sembuh berada di 835.700, pasien meninggal dunia di angka 13.386 kasus.

Anies ingin semua tetap disiplin protokol kesehatan

Gubernur Anies mengatakan, keberhasilan penanganan Covid-19 di Jakarta saat ini bisa dirasakan dengan beragam pelonggaran aktivitas yang sebelumnya dilarang di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

PPKM di wilayah DKI Jakarta kini turun ke level 3, kegiatan masyarakat mulai menggeliat.

Namun, Anies menginginkan agar masyarakat tak terlena dengan pelonggaran yang diberikan oleh pemerintah.

Baca juga: Anies: Kondisi Pandemi Covid-19 di Jakarta Semakin Terkendali

Belum hilang dari ingatan bagaimana hari-hari mencekam karena suara sirine mobil jenazah pasien Covid-19 bersahutan dengan ambulans pengangkut pasien aktif Covid-19.

Negara-negara di luar sana, kata Anies, harus menanggung gelombang ketiga karena tak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Pandemi masih ada, Anies bertutur "kita tidak ingin masuk gelombang ketiga, artinya kondisi landai saat ini harus dijadikan sebagai usaha peningkatan kedisiplinan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com