BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menerjunkan pengawas ke lapangan untuk menghindari siswa terpapar Covid-19 saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi mengatakan, dengan adanya klaster akibat PTM di beberapa wilayah, pihaknya akan sangat berhati-hati dalam melaksanakan PTM.
"Kami sekarang super hati-hati agar tidak terjadi klaster sekolah di Kota Bekasi, makanya teman-teman, kepala bidang pengawas, terjun ke lapangan melaksanakan monitoring agar pelaksanaan PTM-nya berjalan baik," ujar Krisman saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: 1.226 PAUD dan TK di Kota Bekasi Gelar PTM Terbatas
Untuk itu, Kriman mengimbau seluruh kepala sekolah yang melaksanakan PTM terbatas untuk benar-benar menjaga protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
"Kami mengimbau kepada kepala sekolah agar prokesnya betul-betul dijaga, terus juga ada cadangan di sekolah harus siap masker," ujarnya.
Selain menyediakan masker, kepala sekolah juga wajib melakukan penyemprotan disinfektan di ruangan yang digunakan untuk PTM setelah anak selesai kegiatan.
"Iya betul (diwajibkan) disinfektan dan setiap hari setelah selesai sekolah segera disemprot," ungkapnya.
Baca juga: Data Kemendikbud: 25 Klaster Covid-19 Belajar Tatap Muka Ditemukan di Jakarta
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, sampai saat ini, belum ada catatan anak terpapar Covid-19 ketika PTM terbatas.
"Sampai sekarang belum ada (anak positif Covid-19). Jangan sampai," ujar Tanti.
Meski begitu, ia mengimbau semua pihak jangan sampai lengah dalam menerapkan prokes.
"Prokes harus diperketat. Jangan kita melihat sekarang sudah ada penurunan kasus dan kita lengah terkait prokes tersebut," kata Tanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.