Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Kabupaten Tangerang Perkuat Strategi Hadapi Potensi Gelombang Ketiga Covid-19

Kompas.com - 28/09/2021, 18:00 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - RSUD Kabupaten Tangerang di Kota Tangerang sedang memperkuat strategi untuk mengahadapi potensi gelombang ketiga Covid-19 yang diperkirakan akan terjadi pada Desember 2021.

Kordinator Lapangan Satgas Covid-19 RSUD Kabupaten Tangerang Dadang Kurniawan berujar, salah satu strateginya, yakni mengubah kasur rawat inap menjadi tempat tidur pasien Covid-19.

"Siap mengubah kapasitas bed rawat inap pelayanan non-covid menjadi pelayanan isolasi Covid-19, dengan maksimal kapasitas 164 bed sesuai dengan puncak kasus tertinggi di bulan Juli (2021)," paparnya pada awak media, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Potensi Gelombang Ketiga Covid-19, Begini Langkah Pemkot Tangerang

Pihak RSUD Kabupaten Tangerang juga sudah menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes) yang ada di sana.

Hal itu termasuk dalam salah satu langkah RSUD Kabupaten Tangerang untuk menguatkan sumber daya manusia (SDM) mereka.

Dadang mengatakan, nakes yang disuntik booster tidak hanya mereka yang berhadapan dengan pasien Covid-19.

Baca juga: Rumah Lawan Covid-19 Bersiaga Hadapi Lonjakan Gelombang Ketiga

Nakes yang tak berhadapan dengan pasien Covid-19 juga disuntik dosis ketiga.

"Penguatan secara SDM, nakes di RSUD diperkuat dengan terpenuhinya atau tercapainya program vaksin booster bagi seluruh nakes," urai Dadang.

"Jadi insya Allah memberikan upaya pencegahan terpapar di lingkungan RSUD," imbuhnya.

Menurut dia, jika ada lonjakan kasus nantinya, ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 bakal terpenuhi.

Baca juga: Epidemiolog: Puncak Gelombang Ketiga Covid-19 Mungkin Akhir Tahun 2021

Pasalnya, pihak RS mampu memenuhi kebutuhan oksigen saat jumlah pasien melonjak pada Juli 2021.

"Untuk ketersediaan oksigen RSUD insya Allah aman. Dengan simulasi kasus tertinggi pada Juli 2021, kita masih dapat memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 dan non-covid," ucap Dadang.

Dia menambahkan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

"Tentunya kerjasama antar-RS lain sangat diperlukan untuk sama-sama siap dalam mengahadapi isu kenaikan kasus Covid-19 gelombang ketiga," harapnya.

Satgas Penanganan Covid-19 dan para epidemiolog sebelumnya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada agar tak terjadi situasi ketika terjadi puncak gelombang dua Covid-19 pada Juli 2021.

Fasilitas layanan kesehatan pun bersiap menghadapi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) melakukan koordinasi dengan seluruh rumah sakit di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Persi Lia Partakusuma mengatakan upaya persiapan perlu dilakukan karena rumah sakit di negara tetangga Indonesia mengalami kenaikan angka masuknya pasien ke RS.

Lia menyebutkan, negara tetangga yang mengalami kenaikan angka pasien Covid-19 di RS, yakni Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com