Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap di Kota Bogor Kini Hanya Berlaku dari Jumat hingga Minggu

Kompas.com - 29/09/2021, 15:35 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemberlakuan sistem ganjil genap berdasarkan pelat nomor kendaraan di Kota Bogor, Jawa Barat, mulai dilonggarkan seiring menurunnya tren kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut.

Untuk saat ini, sistem ganjil genap di Kota Bogor masih tetap diberlakukan, namun hanya di waktu dan jam tertentu.

Kondisi itu berbeda jauh ketika Kota Bogor masih berada di level 4 masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca juga: Ganjil Genap Diprediksi Akan Perlancar Jalan Margonda Depok hingga 50 Persen di Akhir Pekan

Paur Humas Polresta Bogor Kota Iptu Rahmat Gumilar mengatakan, saat ini sistem ganjil genap di Kota Bogor hanya dilakukan di akhir pekan saja, mulai Jumat hingga Minggu.

Waktu pelaksanaannya pun, sambung Rahmat, dilakukan dengan jam yang tidak ditentukan melihat dari situasi di lapangan.

"Jadi ganjil genap hanya hari Jumat, Sabtu, dan Minggu saja. Tapi jam atau waktunya nggak bisa dipastikan, ikutin kondisi di lapangan. Jadi kalau di jam-jam tertentu ada kepadatan, baru kita berlakukan ganjil genap," kata Rahmat, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Berapa Denda Tilang Ganjil Genap di Jakarta?

Rahmat menambahkan, tujuan dari pemberlakuan sistem ganjil genap di Kota Bogor adalah untuk membatasi mobilitas masyarakat sehingga angka kasus Covid-19 bisa ditekan.

Selama pemberlakuan ganjil genap di masa PPKM darurat, sambung Rahmat, kebijakan itu dinilai mampu mengurangi mobilitas masyarakat baik yang berasal dari dalam dan luar Kota Bogor.

"Intinya kan ganjil genap ini untuk membatasi. Dari yang tadinya melarang karena penyekatan selama PPKM kemarin, sekarang kita ubah jadi mengatur," sebut Rahmat.

"Jadi masyarakat masih bisa beraktifitas dengan menyesuaikan nomor pelat kendaraan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com