Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Murah Makin Menjauh, Bondan Rela Tempuh 150 Km Sehari untuk Bekerja di Jakarta

Kompas.com - 01/10/2021, 18:44 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat Bondan untuk membeli sebuah rumah di kawasan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, sudah bulat meski rumah tersebut berjarak 75 kilometer dari kantornya di Jakarta.

Pria 31 tahun ini memang harus berdamai dengan jarak agar bisa membeli rumah tapak sesuai kemampuan finansialnya.

Bondan membeli rumah tersebut dua tahun yang lalu dengan harga Rp 280 juta melalui angsuran selama 15 tahun.

Meski jauh dari Ibu Kota, Maja sebenarnya sudah dilengkapi dengan stasiun kereta komuter (KRL) yang bisa diakses untuk para pekerja Jakarta.

Hanya saja, saat ini kapasitas KRL dibatasi di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Saat Milenial Jakarta Hanya Mampu Beli Rumah Kecil yang Jauh dan Minim Akses Transportasi

Untuk menghindari risiko keterlambatan, Bondan kemudian rela mengendarai sepeda motor dan menempuh jarak 150 kilometer pulang-pergi setiap hari kerja.

Perjalanan itu menghabiskan waktu sekitar 5 jam. Meski demikian, ia sadar betul ini harga yang harus dibayar untuk mendapatkan rumah tinggal miliknya sendiri.

“Ya jauh sih, hitung-hitung touring,” ujarnya sambil terkekeh saat berbincang dengan Kompas akhir pekan lalu.

‘Pengorbanan’ serupa juga dialami oleh Anna (30), meski dalam kadar yang lebih ringan.

Karyawan swasta yang berkantor di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, ini memilih untuk pindah 20 km dari indekos di Jakarta Selatan ke Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk mendapatkan rumah pertamanya.

“Hal yang dikorbankan adalah akses ke pusat kota. Dulu ketika? ngekos ke mana-mana dekat. Sekarang kerasa lebih jauh, ke kantor juga lebih? effort,” kata Anna? yang mulai menempati rumah tersebut awal September ini.

Baca juga: Cerita Milenial Jakarta yang Harus Tunda Beli Rumah karena Harganya Selangit

Harga rumah Jakarta jauh lebih tinggi dari kemampuan pekerja

Riset terbaru Harian Kompas menunjukkan, pekerja muda atau milenial di Jakarta dengan upah minimum provinsi hanya mampu membeli rumah kecil yang terletak jauh dari Ibu Kota.

Berdasarkan simulasi kredit pemilikan rumah yang dilakukan Harian Kompas didapatkan kesimpulan bahwa pekerja dengan gaji UMP (Rp 4,4 juta) hanya mampu membeli rumah seharga Rp 168-200 juta.

Perhitungan ini didasarkan pada cicilan maksimum yang bisa mereka bayar setiap bulannya yang senilai 35 persen dari gaji (Rp 1,5 juta).

Cicilan dibayar dalam jangka waktu 15 tahun, dan bunga tetap 8 persen per tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com