Posisi Anies yang bukan elite atau kader parpol membuat ia harus pintar mencari perahu yang bisa mengantarnya menjadi calon presiden.
Namun, hal ini tidak mudah untuk dilakukan karena sejak jauh hari partai-partai seperti sudah memiliki jagoannya sendiri untuk diusung di pilpres 2024.
"Persoalannya apakah beliau yakin bisa didukung parpol. Kalau elektoral bagus tapi enggak diusung parpol akan sia-sia," ucap Pangi.
Pangi menilai ada dua cara yang bisa dilakukan Anies untuk menarik dukungan parpol. Pertama, adalah dengan terus berkampanye dan berupaya meningkatkan elektabilitasnya.
"Parpol itu sebenarnya poinnya sederhana. Partai akan mendukung yang kira-kira bakal menang. Dasarnya elektabilitas berdasarkan hasil riset. Enggak mungkin partai mengusung capres yang akan kalah," kata Pangi.
Baca juga: Pemilu 2024, Anies Capres atau Cagub DKI? Ini Komentar Pakar
Cara kedua adalah melakukan pendekatan personal ke parpol. Ia menilai cara ini efektif dilakukan kepada parpol-parpol dengan kursi kecil yang tak memiliki jagoan sendiri untuk diusung di Pilpres 2024.
"Saat ini kan yang kelihatannya sudah punya jagoan itu PDI-P, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Di partai lain peluangnya masih terbuka," katanya.
Rencana Anies
Anies sendiri mengakui bahwa ia sebetulnya sudah rencana berkampanye pada tahun depan untuk jadi calon gubernur petahana seandainya Pilkada DKI dihelat 2022.
"Dulu rencananya nanti tahun terakhir, (kalau ada pilkada tahun 2022), baru mulai kampanye," ujar Anies dalam acara workshop nasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) yang disiarkan di akun YouTube PAN TV, Rabu (6/10/2021).
Namun, karena pemerintah pusat sudah menerapkan bahwa pilkada bakal dihelat serentak pada 2024, rencana itu urung.
"Ternyata enggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus saja, gitu kan. Enggak ada kampanye tahun depan. Kalau ada pilkada tahun depan kita kampanye, tetapi karena enggak ada pilkada ya sudah kita terusin saja kerja sampai akhir," tuturnya.
Anies mengungkapkan rencananya keliling Indonesia setelah tak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Kemarin kan tahanan kota lima tahun, jadi habis itu kalau sudah, saya keliling saja kemana-mana, di Indonesia, itu kira-kira," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.