Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangguran di Jakarta Selatan Meningkat Selama Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 12/10/2021, 17:40 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengangguran di Jakarta Selatan meningkat selama masa pandemi Covid-19.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi berupaya untuk mengurangi angka pengangguran.

Kepala Suku Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jakarta Selatan Sudrajad mengatakan, jumlah pengangguran terbuka di wilayahnya berjumlah 122.390 orang.

Sementara itu, jumlah penduduk usia kerja di Jakarta Selatan sebanyak 1.777.204 orang.

"Tingkat kenaikan pengangguran 7,7 persen dari sebelumnya," ujar Sudrajad saat dikonfirmasi, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Saat Novel Baswedan Sambangi Kedai Nasi Goreng Eks Pegawai KPK di Bekasi: Sajian Berintegritas

Ia mengatakan, kenaikan angka pengangguran di Jakarta Selatan salah satunya disebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi Covid-19.

Sudrajat mengatakan, angka pengangguran tersebut berpotensi lebih tinggi.

"Iya (kenaikan angka pengangguran), tentu itu akibat dari pandemi, soalnya kan kami dari angka pencatatan perselisihan pun meningkat ya. Itu yang terdata di kami artinya bisa saja yang terjadi pemutusan hubungan kerja, mereka sudah sepakat, saling bisa menerima, jadi tidak sampai ke kami," tambah Sudrajad.

Sudrajat menyebutkan, pihaknya telah mengoptimalkan berbagai pelatihan keterampilan berwirausaha untuk menekan angga pengangguran.

Baca juga: Sopir Truk Melarikan Diri Usai Terlibat Kecelakaan di Pinang Kota Tangerang

Sejumlah upaya yang dilakukan seperti pelatihan pembuatan produk UMKM terhadap masyarakat yang tak bekerja.

"Pelatihan tersebut seperti pelatihan pembuatan kue, kerajinan tangan, dan pelatihan lainnya yang ditujukan agar peserta mendapat bekal guna menciptakan usaha sendiri," kata Sudrajat.

Suku Dinas Ketenagakerjaan Jakarta Selatan juga melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan untuk menyiasati dan menghindari PHK kepada karyawan.

Siasat untuk menghindari PHK seperti pengurangan jam kerja, pembagian gaji, dan pengurangan  tunjangan-tunjangan yang sifatnya tidak tetap. 

"Itu atas dasar musyawarah mufakat pada mereka (perusahaan dan karyawan)," kata Sudrajat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com