Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Cikarang Aniaya Tetangga gara-gara WiFi

Kompas.com - 13/10/2021, 06:36 WIB
Egidius Patnistik

Editor

CIKARANG, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi, Jawa Barat, memburu seorang pria yang menganiaya tetangganya gara-gara perkara password WiFi di Perumahan Karanganyar Residence, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rahmat Sujatmiko mengatakan, terduga pelaku diketahui berinisial EM (60), sedangkan korban benama Lasdo Apuan (35). Keduanya bertetangga.

EM membacok korban karena dituduh telah membobol password WiFi miliknya.

"Kami masih melakukan penyelidikan terkait keberadaan pelaku, karena yang bersangkutan melarikan diri," kata Rahmat, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Anies: Sudah Ada 9.000 Titik Wifi Gratis di Jakarta

Pihak kepolisian, lanjut dia, telah mengumpulkan bukti-bukti yang mengarah ke terduga pelaku. Bukti itu antara lain rekaman CCTV dan kendaraan milik EM yang ditinggalkan di depan rumah korban.

"Kami, dalam hal ini Satreskrim Polres Metro Bekasi, membantu Polsek Cikarang Utara dalam melakukan penyelidikan, bukti-bukti sudah kami kumpulkan," ujar dia.

Lasdo Apuan merasa heran bahwa dirinya dianiaya EM karena tuduhan membobol password WiFi. Peristiwa penganiayaan gara-gara password Wifi terjadi pada Senin lalu.

Ia tak habis pikir dianiaya pelaku menggunakan kapak hingga terluka delapan jahitan.

"Pertama nih, saya mohon maaf, saya kan punya warung. Saya sama istri setiap hari sibuk kerja nganterin gas sama air. Ibaratnya enggak ada waktu buat santai-santai, boro-boro pakai WiFi tetangga, nikmatin WiFi di rumah saya sendiri saja jarang," kata Lasdo saat ditemui di kediamannya, Selasa.

Lasdo mengaku tak memiliki keahlian meretas kata sandi atau password WiFi milik EM yang tinggal berjarak 15 meter dari rumahnya.

"Ya intinya saya bukan hacker, dagang saya mah kerjanya, gimana cara saya tahu password WiFi dia? Enggak ngerti saya mah gitu-gituan," katanya.

Dari segi ekonomi, Lasdo mengaku masih mampu membayar tagihan WiFi miliknya sendiri sehingga tidak mungkin dia mencuri WiFi milik orang lain.

"Ini mohon maaf lagi nih, saya juga ada WiFi di rumah, masih bisalah saya bayar WiFi saya sendiri, enggak usah pakai nyolong-nyolong WiFi orang lain," kata Lasdo.

Terlebih lagi, meski jarak rumah keduanya hanya dipisahkan gang, radius WiFi standar di rumah EM, tak akan mampu menjangkau lokasi rumahnya.

"Ya logika saja, nyampe enggak itu WiFi dia ke rumah saya? WiFi dia kebaca juga enggak di HP saya, karena emang enggak nyampe radiusnya," ucapnya.

Ia pun tak mengerti alasan EM yang bersih keras hendak membunuhnya.

"Itu WiFi rumah dia unlimited, bayarnya Rp 150.000, flat sampai sekarang enggak naik-naik. Kalau dibilang WiFi lemot gara-gara saya, ya mana saya tahu alasannya. Orang saya saja punya WiFi sendiri kok," tutur Lasdo.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Buru Penganiaya Tetangga Gara-gara Perkara WiFi di Cikarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com