Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Uji Coba Buka Tempat Bermain Anak, Epidemiolog Imbau Tunda Dulu

Kompas.com - 13/10/2021, 11:36 WIB
Djati Waluyo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, melakukan uji coba pembukaan wahana bermain anak di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Saat ini Kota Bekasi masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 sesuai ketetapan pemerintah pusat.

Karena itu, pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan, seharusnya Pemkot Bekasi menunda uji coba pembukaan tempat bermain itu.

"Kalau saya tunda dulu sampai ke level 2 (PPKM), prioritaskan sekolah dulu. Kalaupun misalnya sudah ada perbaikan ke level 2 baru (wahana bermain boleh dibuka)," ujar Dicky, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Mulai Uji Coba Buka Wahana Bermain, Wali Kota Bekasi: Kalau Tidak Dibuka, Pajaknya Sayang...

Dicky mengatakan, pembukaan tempat bermain yang berada di dalam ruangan berpotensi sangat tinggi jadi tempat penyebaran Covid-19.

"Kalau bicara yang berisiko, apalagi indoor aktivitasnya, terus leveling-nya masih level 3, sebaiknya menurut saya bersabar dulu saat ini, berupaya memperbaiki leveling-nya dulu minimal level 2," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini seharusnya yang diprioritaskan untuk dibuka adalah sektor esensial. Hal ini penting dilaksanakan lantaran manfaat yang besar bagi masyarakat

"Yang harus diprioritaskan itu yang esensial dulu. Di mana yang memiliki manfaat yang besar bagi hajat hidup masyarakat, seperti pasar, kemudian pendidikan, itu yang utama," ujar dia.

Pemkot Bekasi mulai menguji coba pembukaan wahana bermain anak demi pemulihan ekonomi. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, berdasarkan Inmendagri, wahana bermain anak saat ini belum direkomendasikan untuk dibuka.

Namun, pajak hiburan dari wahana bermain itu cukup besar sehingga dia menilai rugi jika tidak dibuka.

"Kalau kami lihat sekarang ini kan seperti Trans World kalau enggak dibuka pajaknya sayang, pajaknya besar," ujar Rahmat, Senin lalu.

Selain itu, menurut dia, dibukanya wahana bermain anak akan memberikan tempat hiburan buat anak.

"Anak-anak juga butuh ekspresi. Nah, kalau sekarang anak-anak di Jakarta juga sama dan kondisinya juga sama," ujarnya.

Meskipun pembukaan wahana bermain itu masih uji coba, ia meminta agar protokol kesehatan benar-benar dijalankan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com