Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pembacokan pada Kasus Tuduhan Pencurian WiFi Mengaku Pernah Diajak Damai Keluarga Pelaku

Kompas.com - 17/10/2021, 12:19 WIB
Djati Waluyo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Lasdo (35), pria yang menjadi korban penganiayaan dan dituduh mencuri WiFi tetangganya di Perumahan Karanganyar Residence, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat,  mengaku sempat diajak berdamai oleh keluarga tersangka pelaku EM (35).

Ajakan tersebut disampaikan pada Senin (11/10/2021) malam atau pada hari yang sama setelah kejadian penganiayaan pada pagi hari.

"Jadi pas malam memang masih banyak tetangga yang kumpul di luar, kemudian istrinya itu ditanya-tanya. Pas saya lewat depan rumahnya, dia bilang, 'udahlah, Mas, enggak usah dilanjutin', gitu," ujar Lasdo seperti dikutip Tribun Bekasi, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Pria di Cikarang Aniaya Tetangga gara-gara WiFi

Lasdo tidak mengiyakan ajakan damai dari istri terduga pelaku yang datang kerumahnya.

Lasdo mengatakan, jika tidak ada kekerasan fisik yang dialami, dirinya selalu membuka pintu agar bisa berdamai dengan terduga pelaku.

"Dulu sudah ditemuin sama Pak RT, diomongin baik-baik. Waktu itu bahkan saya meminta maaf ke EM meski saya enggak pernah sama sekali nyolong-nyolong WiFi, tapi setelah itu dia sepertinya masih enggak puas," ujarnya.

Setelah mediasi yang dilakukan dengan perantara RT, terduga pelaku malah mengambil tindakan dengan menyerangnya dan Lasdo harus menderita luka sobek di bagian kepala kiri hanya karena dugaan pencurian WiFi yang telah dibantah Lasdo.

"Jujur saya enggak ngerti kenapa dia masih bersih keras menuduh saya nyolong WiFi. Padahal sudah saya jelasin dari A sampai Z. Saya juga enggak tahu kenapa dia sampai nekat menganiaya saya seperti itu," ungkapnya.

Terkait kelanjutan kasusnya, pada Jumat kemarin, Lasdo kembali mendatangi Polsek Cikarang Utara untuk dimintai keterangannya..

"Ya kemarin sudah ke penyidik lagi, ditanya-tanya masalah kemarin. Ya sudah saya serahkan ke polisi kelanjutan kasusnya," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Korban Pembacokan Masalah Wifi Sempat Diajak Damai oleh Keluarga Terduga Pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com