Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Singgung Masalah Listrik dan Puntung Rokok Penyebab Kebakaran di Ibu Kota

Kompas.com - 17/10/2021, 20:49 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyinggung masalah penggunaan listrik dan sampah puntung rokok yang kerap menjadi penyebab kebakaran di Ibu Kota.

Menurut dia, penggunaan daya listrik secara berlebihan berpotensi terjadinya korsleting yang menjadi salah satu pemicu kebakaran.

"Perlu dukungan dan partisipasi publik dan masyarakat untuk selalu berhati-hati jangan sampai daya listrik melebihi dari kapasitas, terjadi korsleting," ujar Ariza dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Gudang Sicepat di Sawah Besar Kebakaran, Diduga karena Korsleting Listrik

Di samping itu, kebakaran juga kerap terjadi karena sampai saat ini masyarakat masih sering membuang puntung rokok secara sembarangan.

Alhasil, bara api merembet ke barang mudah terbakar dan menyebabkan terjadinya kebakaran.

"Kemudian juga buang puntung rokok. Seperti beberapa waktu lalu, kebakaran disebabkan puntung rokok yang dibuang sembarang," kata Ariza.

Baca juga: Diduga karena Puntung Rokok, Rumah Kosong di Bendungan Hilir Terbakar

Untuk itu dia meminta masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam pencegahan kebakaran dengan memahami bahaya penggunaan daya listrik berlebihan, dan membuang puntung rokok sembarangan.

"Kita selalu mengupayakan berbagai program pencegahan terkait kebakaran. Namun demikian perlu dukungan dan partisipasi publik," pungkasnya

Sebelumnya, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, terdapat 1.132 kasus kebakaran di Jakarta sejak awal 2021 hingga Jumat (8/10/2021).

"Tahun 2019 itu ada 1.598 kasus, tahun 2020 ada 1.143 kasus, dan 2021 ada 1.132 kasus kebakaran," kata Satriadi, Jumat (8/10/2021), malam.

Berdasarkan data kasus kebakaran sejak Januari hingga September 2021, Jakarta Selatan menjadi kota yang paling banyak mengalami kejadian kebakaran dengan 328 kasus.

Di posisi kedua Jakarta Timur dengan 254 kasus, Jakarta Barat dengan 238 kasus, Jakarta Utara dengan 166 kasus, dan Jakarta Pusat dengan 146 kasus.

Berdasarkan penyebab, mayoritas kebakaran disebabkan listrik, yaitu 61,4 persen, gas 9,5 persen, pembakaran sampah 5,9 persen, rokok 2,1 persen, lilin 0,2 persen, dan penyebab lainnya sebesar 20,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com