Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Masa Kedaluwarsa, Pemkot Bekasi Segera Gunakan 433.000 Dosis Vaksin Covid-19 yang Tersisa

Kompas.com - 19/10/2021, 16:51 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memastikan bahwa stok 433.000 dosis vaksin Covid-19 di wilayahnya tidak akan kedaluwarsa dalam waktu dekat.

"Stok vaksin kita saat ini ada 443.000 dosis, dengan ratusan vaksin yang saat ini tersedia akan expired bulan Desember akhir," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat ditemui di kawasan Stadion Patriot Candrabhaga, Selasa (19/10/2021).

Rahmat mengatakan, dengan ketersediaan vaksin tersebut, pihaknya menargetkan capaian vaksinasi Covid-19 dapat rampung pada akhir Oktober 2021.

"Saya targetin sampai tanggal 31 Oktober ini untuk capain vaksinasi kita agar sampai 92 persen bagi dosis satu, yang penting dosis satu saja dulu," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Telah Salurkan 173.340 Dosis Vaksin Covid-19 ke 5 Kabupaten di Jabar

Untuk memastikan target tersebut tercapai, Rahmat mengajak seluruh unsur terkait melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) untuk melibatkan tokoh masyarakat yang ada di Kota Bekasi.

"Kita juga mengajak unsur-unsur terkait seperti tokoh tokoh agama dan Forkompinda ini, agar ayo mari sama-sama kita sosialisasikan untuk seruan program vaksinasi ini, Sehingga dari capaian yang ditargetkan bisa segera terealisasikan," ungkapnya.

Rahmat mengatakan, saat ini capaian vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama telah mencapai 70 persen berdasarkan data fasilitas kesehatan (faskes) di Komite Penangan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Berlimpah, Pemkot Bekasi Hibahkan yang Akan Kedaluwarsa

Sedangkan jika dilihat berdasarkan catatan Nomor Induk Kependudukan (NIK), ia mengatakan sudah melebihi 70 persen

"Sekarang sudah 70 persen (dosis pertama) di fakesnya di KPC-PEN, kalau dari NIK (KTP Kota Bekasi) sudah lebih dari 70 persen," ujarnya.

Rahmat mengungkapkan bahwa 99,65 persen RT di wilayahnya nihil kasus Covid-19 atau berstatus zona hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com