Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Pemkot Tangsel Cek Daerah Rawan dan Normalisasi Drainase

Kompas.com - 01/11/2021, 16:45 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi banjir di wilayah tersebut.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie berujar, langkah pertama yakni pengerahan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di 30 titik yang rawan banjir di sana.

"Yang pertama, tim reaksi cepat dari Dinas PU (Pekerjaan Umum), BPBD, Pemadam Kebakaran, dan Satpol PP, berkoordinasi dengan kecamatan dan langsung turun ke lapangan," papar Benyamin saat ditemui di Kantor Wali Kota Tangsel, Senin (1/11/2021).

"Mereka mulai hari ini memeriksa lokasi rawan banjir yang disinyalir ada 30 titik rawan banjir," sambungnya.

Baca juga: Banjir di Kampung Babakan Pocis Tangsel Surut, Pengungsi Kembali ke Rumah

Langkah berikutnya, yaitu Pemkot melalui Dinas Sosial Tangsel nantinya diterjunkan langsung ke warga yang terdampak banjir.

Menurut dia, Dinsos dikerahkan untuk meringankan warga yang kediamannya terendam banjir.

"Langkah yang kedua, Dinsos dan tim membantu meringankan beban masyarakat ketika terjadi banjir," ucap politikus Golkar itu.

Kemudian, pihaknya juga tengah mengeruk sedimentasi yang ada di sejumlah saluran drainase.

"Penanganannya adalah penanganan sedimentasi di saluran drainase kita, itu sudah dilakukan," katanya.

Baca juga: Wagub DKI: Kita Hadapi Perubahan Iklim, Banjir Tak Bisa Selesai 1-2 Periode Pemerintahan

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas PU Kota Tangsel Aries Kurniawan menyebut bahwa normalisasi atau pengerukan sedimentasi dilakukan di drainase yang ada di Pondok Maharta, Kali Serua, dan lainnya.

Berdasar upaya itu, pihaknya menargetkan  untuk mengurangi titik di Tangsel yang rawan banjir.

"Target yang mau dicapai, di 30 titik bamjir, akan dikurangi sampai 20 titik banjir. Target itu akan diselesaikan tahun ini," papar Aries, Senin.

Dalam kesempatan itu, dia menyinggung soal penanganan banjir yang sempat terjadi di Kampung Babakan Pocis, Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan, pada hari Minggu kemarin.

Aries mengungkapkan, banjir di wilayah itu terjadi karena terdapat sampah yang menyumbat aliran drainase di sana dan juga curah hujan yang tinggi.

"Di Babakan Pocis sudah ada manhole. Nah di sana ada sampah-sampah, di manhole. Sudah diangkat oleb Damkar dan Dinas PU," urainya.

Di Kota Tangsel, banjir terakhir kali merendam dua wilayah RT di Kampung Babakan Pocis.

Banjir itu telah surut pada hari Minggu kemarin.

BPBD Tangerang Selatan mengatakan, banjir setinggi 40-60 sentimeter itu dengan cepat surut setelah air disedot menggunakan mesin pompa.

Sebanyak 31 keluarga terdampak banjir yang mengungsi di posko sementara sudah kembali ke rumah masing-masing kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com