Di sisi lain, dia sendiri mengaku sudah sering membahas soal banjir di Gang Kicau ke pihak kelurahan setempat. Akan tetapi, pihak kelurahan tidak menindaklanjutinya sehingga banjir tetap terjadi.
"Ah kayaknya percuma ya. Saya sudah 20 tahun tinggal di sini, dari rumah cuma ada tiga biji, ya masih ada (banjir)," kata Endang.
Tina (30), warga Gang Kicau lain, juga menduga peninggian jalan menuju jembatan itu menjadi penyebab banjir di permukimannya menjadi lebih parah pada kemarin. Menurut dia, saat hujan berintensitas sedang mengguyur lokasi itu, banjir tidak sampai memasuki kediamannya.
"Biasanya saar hujan sedang, banjir enggak sampai rumah. Karena pembangunan jalan menuju jembatan, hujan sedang saja sudah banjir. Air tetap masuk dari daerah depan," ujar dia, Senin.
Tina khawatir banjir dapat membawa penyakit kepada keluarganya serta warga lain di permukiman tersebut. Karena itu, dia berharap bahwa Pemkot Tangerang dapat mendengar keluhan masyarakat Gang Kicau yang kerap menjadi korban banjir.
"Semoga bisa mendengar aspirasi dari warga di permukiman di dalam sini gimana caranya biar enggak banjir. Walaupun jalannya dibenahi, tolong permukimanya juga. Permukiman rakyat kecil terkena dampak," papar Tina.
Berdasar pantauan Kompas.com, proyek peninggian jalan menuju jembatan di Jalan Prof Hamka belum rampung. Jalan menuju jembatan itu jadi jauh lebih tinggi daripada bangunan di sekitarnya. Dengan demikian, aliran air di Jalan Prof Hamka tidak dapat mengalir dengan baik ke kali yang berada di bawah jembatan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.