Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 9 Kasus Positif Covid-19 di SMPN 2 Depok, PTM Terbatas Tetap 10 November

Kompas.com - 08/11/2021, 20:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMP Negeri 2 Depok dijadwalkan kembali dimulai pada Rabu (10/11/2021) meski ada temuan sembilan kasus positif Covid-19.

PTM Terbatas di SMP Negeri 2 Depok kini dihentikan sementara sejak temuan awal satu kasus positif Covid-19 pada Rabu (3/11/2021) lalu.

Kepala SMP Negeri 2 Depok, Salim Bangun mengatakan, pihaknya belum menerima instruksi apapun dari Satgas Covid-19 Kota Depok tentang pelaksanaan PTM Terbatas pasca-penambahan kasus positif Covid-19. 

Penambahan kasus positif Covid-19 terbaru terdiri dari lima murid dan tiga guru.

"Hingga hari ini keputusan masih yang pertama, masuk kembali 10 November," ujar Salim kepada wartawan, Senin (8/11/2021).

Baca juga: UPDATE Hasil PCR Massal SMPN 2 Depok: 5 Murid dan 3 Guru Positif Covid-19

Terkait kelanjutan PTM Terbatas di SMP Negeri 2 Depok, Salim akan berkoordinasi dan meminta petunjuk kepada Dinas Pendidikan Kota Depok.

Koordinasi dilakukan setelah hasil swab test Polymerase Chain Reaction (PCR) massal pasca-penambahan kasus positif Covid-19 terbaru.

"Setelah saya laporkan (kasus pertama) kan ada satu minggu di-off-kan. Bukan libur, tapi belajar daring dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Itu satu minggu dari Rabu ke Rabu," kata Salim.

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Depok tentang Pedoman Pelaksanaan PTM Terbatas di masa pandemi Covid-19, PTM Terbatas harus dihentikan selama tujuh hari bila ditemukan kasus positif Covid-19 paling banyak satu orang di sekolah.

Baca juga: Ada 9 Kasus Positif Covid-19 di SMPN 2 Depok, 300 Murid Jalani Tes PCR

Kasus positif Covid-19 di SMP Negeri 2 Depok berawal dari temuan seorang murid yang terkonfirmasi positif.

Setelah itu, pihak SMP Negeri 2 Depok melakukan swab test PCR massal kepada 50 orang di lingkungan sekolah.

Hasilnya, delapan orang yang terdiri dari lima murid dan tiga guru dinyatakan positif Covid-19.

Selanjutnya, pihak SMP Negeri 2 Depok melakukan swab test PCR massal kepada 300 murid. Swab test PCR massal bekerja sama dengan Puskesmas Depok Jaya dan Dinas Kesehatan Kota Depok.

Salim mengatakan, hasil swab test PCR massal akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Salim tak menampik adanya kemungkinan penambahan kasus positif Covid-19 di lingkungan SMP Negeri 2 Depok.

Saat ini, SMP Negeri 2 Depok sudah disterilisasi.

Juru Bicara Satuan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana siswa tersebut diduga terpapar dari klaster keluarga. Dugaan tersebut berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan.

“Selama ini untuk kasus di sekolah berawal dari klaster keluarga,” jelas Dadang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com