JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyoroti minimnya pengawasan di lokasi pencurian 111 ton besi proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.
Hal itu diketahui setelah jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur dan Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Lokasi yang memang demikian terbuka dan pengawasan juga minim. Tentu siapa pun bisa melakukan niat untuk mengambil kesempatan," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan saat ditemui di kantornya, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: 111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Ini Komentar PT Wika
Erwin menyebutkan, polisi masih menerapkan asas praduga tak bersalah terkait keterlibatan pihak PT Wijaya Karya (Wika) selaku bagian dari proyek kereta cepat ini.
Sebelumnya, Erwin mengatakan bahwa ada keterlibatan dari 'orang dalam' atau pegawai PT Wika terkait kasus pencurian ini.
"Orang dalam yang dimaksud bisa jadi ada, bisa jadi tidak. Tergantung dari keterangan saksi dan alat bukti, atau petunjuk lain yang mengindikasikan benar atau tidaknya adanya keterlibatan orang-orang tersebut," ujar Erwin.
Baca juga: Polisi Buru Penadah 111 Ton Besi yang Dicuri dari Proyek Kereta Cepat
Polisi menyebutkan, komplotan maling yang mencuri besi proyek KCIC itu sudah melakukan aksi mereka selama enam bulan.
Dalam enam bulan belakangan, komplotan pencuri itu sudah menjual 111.081 kilogram besi.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen menyebutkan, kerugian mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
"Barang bukti hasil inventarisasi dari Juli sampai Oktober 2021, tercatat di daftar material yang hilang diperkirakan seharga Rp 1 miliar lebih," kata Zen, Senin (8/11/2021).
Sejauh ini, polisi menangkap lima anggota komplotan maling yang mencuri besi proyek KCIC di wilayah Cipinang Melayu.
Lima tersangka pelaku yang ditangkap yaitu SA, SU, AR, LR, dan DR. Sementara tujuh tersangka lainnya, yakni GN, FR, G, IB, RM, DR, dan HA, masih dalam daftar pencarian orang (DPO).
Dalam aksi pencurian terakhir, komplotan itu berusaha mencuri besi proyek KCIC di wilayah Cipinang Melayu pada Sabtu (30/10/2021). Zen mengatakan, aksi pencurian itu tepergok warga sekitar.
Para pelaku langsung kabur. Besi yang sudah dikumpulkan di mobil pikap ditinggalkan begitu saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.