Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin sebelumnya mengatakan, bangunan yang berdiri di atas saluran dapat mengganggu aliran air saat musim hujan, terlebih lagi apabila adanya sampah.
Tidak menutup kemungkinan sampah yang ada di aliran sungai atau kali akan terhambat apabila adanya bangunan di atas saluran itu.
"Kami akan mapping dulu saluran-saluran, khususnya yang tertutup di atasnya. Karena itu kan mengganggu sekali itu aliran air sungai itu," ujar Munjirin dalam keterangannya, Jumat (12/11/2021).
Baca juga: Sederet Kafe di Atas Saluran Air di Kemang Utara Akan Dibongkar
Tidak hanya bangunan di Jakarta Selatan, sejumlah warga Kebon Kosong di Kemayoran juga diketahui membangun rumah di atas saluran air.
Euis (42), warga RW 09 Kebon Kosong mengaku ada bagian rumahnya yang berada di atas saluran air yakni kamar mandi.
Meski demikian, Euis menegas kan bahwa kamar mandi tersebut bukan bangunan permanen. Keluarganya membangun semi parmanen karena sadar di bawahnya ada saluran air.
Isti (55), warga 08 lainnya juga membangun tempat duduk sepanjang dua meter di teras rumahnya. Tempat duduk tersebut berada di atas saluran air.
Isti bercerita, sebelum tempat duduk tersebut dibuat, ia dan keluarganya meletakan banyak pot bunga di atas saluran air.
Keberadaan rumah-rumah warga itu menghambat upaya normalisasi yang dilakukan Pemkot Jakarta Pusat.
Kepala Satuan Pelaksana Tugas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kemayoran Supriyadi mengatakan, normalisasi ini meliputi pengerukan saluran karena sedimentasi lumpur yang cukup tebal.
Baca juga: Sederet Kafe di Kemang Utara Sudah Belasan Tahun Berdiri di Atas Saluran Air tapi Tak Ditindak
Normalisasi diharapkan bisa membuat air mengalir lebih lancar dan tak ada lagi rumah warga yang tergenang banjir.