"Dari pemkot dikasih biaya kontrakan selama setahun. Sebulannya Rp 1 juta. Kurangnya ya urusan saya. Makanya saya lagi susah," kata Sadeli.
Baca juga: Longsor di Pasir Putih Sawangan, Camat: Sudah Dua Kali
Pundi-pundi penghasilannya dari menanam pohon belimbing pun sirna. Sudah beberapa musim Sadeli tak memanen belimbing. Ia pun tak bisa memaksakan untuk mengandalkan belimbing.
"Kemarin saya urusin, saya bungkusin, pada jatoh buahnya. Pohon nangka aja pada bagus udah jatoh. Ini enggak produksi-produksi. Usaha saya belimbing, untuk urusan makan saya dari pohon belimbing ini. Siapa yang mau tanggung jawab karena longsor," tambah Sadeli.
Sadeli pun tak masalah untuk direlokasi. Rumahnya pun kini sudah tak layak. Beberapa bagian dalam rumahnya sudah retak dan lantainya terangkat.
Relokasi diminta agar dilakukan secepatnya. Sadeli berharap bisa mendapatkan penggantian tanah dan bangunan rumahnya dengan harga yang layak. Semua demi keselamatan warga.
Baca juga: Longsor di Pasir Putih Depok, 7 Rumah Diusulkan Direlokasi
"Pengennya saya sebagai warga, dari pemkot ini harus tanggung jawab. Karena ini kan imbas dari TPA longsor bukan semata-semata bencana alam. Saya mohon kepada pemerintah, bebaskan kami. Setelah itu, rapikan turap dengan rapi. Agar tak berkelanjutan longsornya ke arah barat," kata Sadeli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.