Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ciracas yang Mampu Bikin Septic Tank tapi Masih Buang Tinja ke Kali Akan Diberi Sanksi

Kompas.com - 22/11/2021, 18:59 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga mampu di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, yang belum memiliki septic tank dan membuang kotoran atau tinja langsung ke kali akan diberikan sanksi.

"Ketika kami mendapati ada warga yang mampu, camat melalui lurah menyampaikan surat teguran berupa SP 1, SP 2, hingga SP 3, disebar melalui RT/RW. Data sudah diverifikasi dan artinya data real," kata Ketua Tim Kreatif Kecamatan Ciracas Sugiman, Senin (22/11/2021).

Petugas kecamatan nantinya akan memverifikasi data ke lapangan.

Baca juga: Tak Punya Septic Tank dan Buang Tinja ke Kali Cipinang, Warga: Ngikutin Orang-orang Aja

Sugiman mengatakan, warga yang mampu tetapi belum memiliki septic tank, nantinya akan didorong untuk membangun septic tank secara mandiri.

Sementara bagi warga yang tidak mampu, pihak kecamatan akan mengumpulkan dana kemanusiaan untuk membangun septic tank komunal.

"Dana kemanusiaan dari sumber-sumber yang mereka mau secara sukarela menyumbangkan, lalu dananya disumbangkan ke tim kreatif," ujar Sugiman.

Baca juga: Jakarta Barat Berencana Bangun Tangki Septik Komunal untuk 500 Rumah di Kelurahan Sukabumi Selatan

Sekretaris Camat Ciracas Abdul Khair mengungkapkan data terbaru warga di wilayah itu yang belum memiliki tangki septik atau septic tank.

"Program septic tank di (Kecamatan) Ciracas, tinggal 406 keluarga dari 1.200," kata Abdul, Senin ini.

Abdul menambahkan, program penataan jamban di Kecamatan Ciracas hingga kini masih berlangsung.

Abdul berharap, semua warga Ciracas nantinya memiliki septic tank dan tidak membuang kotoran atau tinja langsung ke kali.

Baca juga: Data Terbaru, 406 Keluarga di Ciracas Belum Punya Septic Tank dan Buang Tinja Langsung ke Kali

Sebelumnya, Camat Ciracas Mamad mengatakan, ada 554 keluarga di wilayah Ciracas yang belum memiliki tangki septik.

"Masih sekitar 544 keluarga yang belum punya septic tank. Jamban di atas kali (WC helikopter) sudah enggak ada. Jambannya di dalam rumah," kata Camat Ciracas, Mamad, Rabu (17/11/2021).

Dari jumlah itu, paling banyak ada di Kelurahan Rambutan. 

Sekretaris Kelurahan Rambutan, Suhartono mengatakan, ada sekitar 237 keluarga di wilayahnya yang belum memiliki tangki septik. Mereka tersebar di RW 001, 002, 003, 004, 005, dan 006.

Kotoran dari rumah-rumah warga itu dibuang langsung ke aliran Kali Cipinang atau Kali Sura.

Menurut Suhartono, banyak warga yang merasa tak bersalah meski telah melanggar Peraturan Daerah DKI Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Mereka enggak merasa salah. (Padahal) itu kan termasuk pencemaran," kata Suhartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com